Instagram Mulai Sembunyikan Jumlah Like, Begini Tampilannya

19 Juli 2019 7:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instagram Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Instagram Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di konferensi developer Facebook F8 pada April 2019 lalu, Instagram telah mengungkap rencananya menghadirkan fitur menyembunyikan jumlah like di posting-an foto atau video. Kini, fungsi baru itu sudah mulai disebar luaskan ke publik dalam bentuk uji coba.
ADVERTISEMENT
Dengan menyembunyikan jumlah like pada sebuah posting-an, pengguna yang mampir ke profil seseorang hanya akan melihat 'like by' satu username 'and others', tanpa menampilkan jumlah like. Satu-satunya orang yang bisa melihat jumlah like itu adalah hanya si pengunggah posting-an saja.
Saat ini, Instagram sudah mulai mengetes fitur menyembunyikan jumlah like di beberapa negara, seperti Kanada, Irlandia, Itali, Jepang, Brazil, Australia, and Selandia Baru. Uji coba ini terbatas hanya untuk sebagian pengguna Instagram di negara-negara tersebut.
Fitur ini dibuat sebagai pertimbangan untuk membuat pengguna Instagram fokus pada foto dan video yang dibagikan, bukan pada jumlah like yang didapat. Perusahaan berupaya menghilangkan "kompetisi" jumlah like untuk menghilangkan mindset ‘Do it for the gram’.
ADVERTISEMENT
Bagi influencer, kuantitas like di posting-an sangat penting untuk kariernya, selain follower. Semakin banyak ia dapat like setiap unggahan gambarnya, semakin besar peluangnya mendapat tawaran dari pengiklan. Jumlah like, yang digambarkan hati berwarna merah, juga seolah menentukan kasta dan status sosial seseorang.
Tak sedikit dari pengguna yang justru fokus meraih like dengan posting konten yang tak ada faedahnya. Jika tidak berhasil mendapatkan like, hal itu juga dapat memicu depresi bagi sebagian orang.
Aplikasi Instagram. Foto: Reem Baeshen/Reuters
Tak sedikit juga penelitian yang menuding media sosial sebagai salah satu pemicu penyakit mental. Salah satunya dalam jurnal berjudul Journal of Social and Clinical Psychology, yang penelitinya mengatakan bahwa penggunaan media sosial bisa memberikan dampak depresi dan rasa kesepian pada seseorang.
ADVERTISEMENT
“Ketika kamu melihat kehidupan orang lain, biasanya di Instagram, sangat mudah untuk kamu menyimpulkan bahwa kehidupan orang lain lebih keren daripada hidupmu,” ujar salah satu penulis junal sekaligus psikolog, Melissa G. Hunt.