Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan perlunya pembangunan Palapa Ring khusus di Kalimantan. Ini merupakan tanggapan lebih lanjut setelah Presiden Joko Widodo memastikan ibu kota Indonesia akan dipindah dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Menteri Kominfo Rudiantara menuturkan, infrastruktur telekomunikasi di wilayah Kalimantan harus lebih andal. Sementara Palapa Ring bagian barat yang cover daerah Singkawang sudah rampung, hal itu akan mempermudah proses pembangunan lebih lanjut, salah satunya dengan menarik fiber optik sepanjang jalan.
Pria yang akrab disapa Chief RA itu menambahkan, pembangunan infrastruktur untuk mendukung ibu kota baru ini dapat memanfaatkan jalan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Itu kan perbatasan antara Indonesia-Malaysia dibangun jalan raya, belum sepenuhnya, masih 300 km lagi yang kurang, artinya sudah 700 km dibangun oleh PUPR. Nanti kita tinggal tarik fiber optik dari sana. Terus ditengah-tengahnya dibentuk ring, agar keandalannya tinggi dan kapasitasnya juga tinggi,” kata Chief RA di kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (27/8).
Dengan adanya pembangunan infrastruktur jaringan di Kalimantan ini, tidak menutup kemungkinan kalau ke depannya calon ibu kota baru ini bakal punya gerbang internasional yang bisa langsung menghubungkan telekomunikasi Kalimantan ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Kalau sekarang kan telepon, misalkan dari Balikpapan, dari Pontianak, itu kalau mau telepon ke luar negeri itu ditarik lewat Jakarta. Jakarta nanti lewat Singapura. Gateway-nya ada di Jakarta, atau ditarik ke Sulawesi utara, di Manado dibawa ke Pasifik, kalau misalkan teleponnya ke Amerika. Nah, itu bukan tidak mungkin setelah 5-10 tahun nanti Kalimantan punya gateway sendiri,” jelas Rudiantara.
Infrastruktur jaringaan telekomunikasi ini diharapkan sudah tersedia sebelum pembangunan fisik mulai dibangun. Untuk itu, Kominfo akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk berjalan bersamaan untuk pembangunan jalan, sekaligus penanaman jaringan.
“Yang pasti infrastruktur backbone-nya harus sudah tersedia sebelum bangunan fisik mulai dibangun. Jadi kalau menteri PUPR membangun jalan, ya kita bareng bangun kabelnya. Jadi kan nomor satu bukan gedungnya dulu tetapi suprastruktur jalannya dan suprastruktur lain,” lanjutnya.
Untuk skema pembangunan yang akan diterapkan, Rudiantara menyebut masih harus melakukan pembahasan dengan operator terlebih dulu. Namun, ia mensyaratkan operator telekomunikasi yang mau membangun harus bersedia berbagi backbone dengan operator lain yang juga ingin membangun.
ADVERTISEMENT
Sementara kondisi ketersediaan jaringan di Kalimantan sendiri saat ini sudah terkoneksi dan sudah memiliki backbone meski belum banyak. “Ke sana ada 4G tapi lewat berapa kilometer itu hilang,” tambah Rudiantara.