Kata Huawei Setelah Diboikot Google: Kami Terus Update Android

20 Mei 2019 17:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengunjung melintasi toko Huawei. Foto: REUTERS/Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengunjung melintasi toko Huawei. Foto: REUTERS/Thomas Peter
ADVERTISEMENT
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin itulah yang dialami perusahaan teknologi Huawei saat ini. Setelah dimasukkan dalam daftar hitam pemerintah AS, Huawei harus rela kehilangan lisensi penggunaan sistem operasi Android dari Google.
ADVERTISEMENT
Langkah itu diambil Google untuk mengikuti aturan yang berlaku, di mana perusahaan AS dilarang melakukan transfer teknologi dengan perusahaan yang tak berlisensi.
Alhasil, nantinya smartphone buatan Huawei tidak akan bisa lagi menggunakan OS Android, termasuk akses ke update sistem, keamanan, hingga aplikasi-aplikasi populer dari Google seperti Gmail, Chrome, hingga YouTube.
Sebagai alternatif, Huawei akan menggunakan platform open source dari Android, yang bersifat bebas dan terbuka, bernama Android Open Source Project (AOSP).
Huawei Nova 3i Foto: Garin Gustavian/kumparan
AOSP merupakan informasi dan source code (kode sumber) yang dapat digunakan oleh pihak ketiga untuk membuat custom ROM. Semua vendor smartphone memakai AOSP. Samsung memanfaatkan AOSP untuk mengembangkan tampilan software One UI di smartphone Android-nya. Begitupun Oppo dan Xiaomi yang memanfaatkan AOSP untuk mengembangkan ColorOS dan MIUI.
ADVERTISEMENT
Huawei telah memberikan kontribusi yang substansial untuk pengembangan dan pertumbuhan Android di seluruh dunia. Sebagai salah satu mitra global utama Android, kami telah bekerjasama dengan sangat erat dengan platform open-source mereka untuk mengembangkan ekosistem yang bermanfaat bagi pengguna dan industri," ujar juru bicara Huawei, dalam pernyataan yang diterima kumparan.
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Philippe Wojazer/Reuters
Selanjutnya, Huawei mengaku akan terus memberikan pembaruan keamanan dan layanan purna jual untuk semua produk smartphone dan tablet Huawei serta Honor yang telah dirilis sebelumnya.
"Kami akan terus membangun ekosistem perangkat lunak yang aman dan berkelanjutan, untuk memberikan pengalaman terbaik bagi semua pengguna secara global," sambung pernyataan tersebut.
Dengan sistem operasi open source dari AOSP, Huawei memang masih dapat memberikan update OS terkini ke smartphone buatannya. Hal ini juga memungkinkan Huawei untuk mengembangkan software EMUI yang jadi antarmuka smartphone-nya.
Smartphone Huawei P30 Pro. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Namun, dampak besar dari penggunaan platform open source ini adalah hilangnya aplikasi inti Google pada smartphone Huawei. Mulai dari Play Store yang terpenting karena fungsinya sebagai penyedia aplikasi-aplikasi bagi smartphone Android.
Selain Google, ada sejumlah perusahaan teknologi besar AS yang ikut memboikot kerja sama dengan Huawei, menurut laporan Bloomberg. Mereka adalah Intel, Qualcomm, Xilinx, dan Broadcom, yang semuanya adalah produsen dan pemasok semikonduktor top dunia.