Ketika Telegram Untung Saat Facebook, Instagram, WhatsApp Tumbang

14 Maret 2019 21:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Telegram. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Telegram. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tumbangnya Facebook, Instagram, dan WhatsApp selama beberapa jam sejak Kamis (14/3) dini hari tidak hanya menguntungkan media sosial Twitter saja. Aplikasi pesan instan Telegram juga ikut merasakan berkah dari gangguan yang dialami tiga media sosial milik Facebook ini.
ADVERTISEMENT
Telegram dilaporkan mendapatkan 3 juta pengguna baru selama 24 jam terakhir, atau selama Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami gangguan yang berimbas pada sejumlah pengguna di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Angka penambahan pengguna baru Telegram tersebut langsung diumumkan oleh pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov di saluran Telegram pribadinya.
"Saya melihat 3 juta pengguna baru mendaftar untuk Telegram dalam 24 jam terakhir," tulis Durov.
CEO Telegram Pavel Durov Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pria yang pernah berkunjung ke Indonesia ini juga menuliskan keunggulan Telegram yang miliki tingkat privasi yang lebih aman dan kapasitas tanpa batas untuk semua orang.
Durov memang tidak mengungkap apakah penambahan pengguna baru Telegram yang signifikan ini akibat tumbangnya aplikasi Facebook dan kawan-kawan atau tidak. Tetapi, juru bicara Telegram mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa gangguan ketiga media sosial tersebut mungkin menjadi penyebab lonjakan pengguna baru Telegram.
ADVERTISEMENT
"Pemadaman ini (tumbangnya Facebook, WhatsApp, dan Instagram) selalu mendorong pengguna baru," terangnya seperti dikutip TechCrunch.
Telegram adalah layanan pesan instan yang mirip dengan WhatsApp. Aplikasi pesan ini selalu menekankan perlindungan privasi penggunanya sebagai salah satu fitur utama, dan menambahkan dukungan keamanan enkripsi ujung ke ujung pada tahun 2013, tiga tahun sebelum fitur itu diterapkan WhatsApp.
Pada 2018 lalu, Telegram mengaku telah memiliki 200 juta pengguna aktif bulanan. Angka tersebut mungkin bisa saja lebih tinggi, jika platform ini tidak terbentur masalah di beberapa negara, seperti Iran atau China. Bahkan, aplikasi ini sempat diblokir di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akibat konten terorisme.
Facebook dan Instagram. Foto: REUTERS/Yves Herman
Layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp sendiri berangsur pulih dan bisa diakses kembali secara normal pada Kamis (14/3) sekitar pukul 10.30 WIB. Pengguna sudah bisa login, membuat postingan, dan mengunggah Stories di Facebook dan Instagram. Sementara pengguna WhatsApp sudah bisa mengirim gambar dan meng-upload Status.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui penyebab ketiga media sosial itu tumbang, namun Facebook mengonfirmasi bahwa isu ini tidak berkaitan dengan serangan DDoS (distributed denial-of-service) dari hacker yang mencoba untuk merusak sebuah situs dengan membanjirinya banyak trafik virtual sehingga server jadi 'macet'.