Kominfo dan PSN Kerja Sama Bangun Satelit Satria Indonesia Raya

3 Mei 2019 12:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan satelit PSN. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan satelit PSN. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penandatangan kerja sama dengan konsorsium PSN (PT. Pasifik Satelit Nusantara) untuk memuluskan pembangunan satelit multifungsi Satria (Satelit Indonesia Raya). Penandatangan dilakukan di Museum Nasional, Jakarta, pada Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Kemitraan ini akan membantu pendanaan pembangunan satelit Satria, mulai dari tahap pembuatan, pengoperasian, hingga pemeliharaan selama 15 tahun. Skema yang dipilih oleh Kominfo adalah Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Skema KPBU dilakukan oleh Kominfo dengan konsorsium PSN sebagai pemenang tender lelang satelit Satria yang mengalahkan konsorsium Grup Djarum.
Skema KPBU dilakukan oleh Kominfo dengan konsorsium PSN sebagai pemenang lelang satelit Satria. Konsorium PSN sendiri membentuk PT Satelit Nusantara Tiga yang terdiri empat perusahaan: PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.
Acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama Proyek KPBU Satelit Multifungsi, di Museum Nasional, Jakarta. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, skema KBPU yang dipakai untuk satelit Satria sangat menguntungkan pemerintah, karena tidak membebankan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).
ADVERTISEMENT
"Kerja sama ini sangat menguntungkan pemerintah. Bisa lebih cepat membangun dan disebut KBPU ini karena tidak membebani APBN secara langsung. Ini untuk semua sampai 15 tahun," katanya dalam acara Penandatanganan KBPU Satelit Multifungsi Satria di Jakarta, Jumat (3/5).
Anggaran yang dibutuhkan untuk pembuatan sampai pemeliharaan satelit Satria bisa mencapai Rp 21,4 triliun dengan masa beroperasi mencapai maksimal 15 tahun. Untuk peluncurannya sendiri diperkirakan dilakukan pada akhir tahun 2022 dan beroperasi pada 2023.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Foto: Kominfo
Selain Kominfo dan konsorsium PSN, ada juga penandatanganan perjanjian penjaminan proyek yang dilakukan PT PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia) dengan PT Satelit Nusantara Tiga (konsosium PSN) sebagai Badan Usaha Pelaksana dan Perjanjian Regres proyek dengan Kominfo sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK). Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
ADVERTISEMENT
Satelit Satria merupakan satelit berjenis High Troughput Satellite (HTS) yang memiliki kapasitas 150 Gbps. Satelit ini nantinya akan membantu pemerintah dalam memeratakan akses internet di hampir 150 ribu titik di seluruh Indonesia.
Sementara perusahaan perakit satelit Satria yang terlibat adalah Thales Alenia Space, yang menggunakan roket peluncur dari Ariane 5 Upper/6.2 atau Falcon 9-5500.
Akses internet tersebut akan difokuskan ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) yang tidak terjangkau jaringan Palapa Ring. Manfaat internet akan digunakan untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan membantu keamanan di daerah 3T.