Kontroversi Robot Seks untuk Sembuhkan Penyakit Pedofilia

23 Desember 2017 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boneka Robot Perempuan (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Boneka Robot Perempuan (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
Seperti penggunaan metadon untuk menyembuhkan orang yang memiliki candu pada narkoba, apakah robot seks anak-anak dapat menyembuhkan para pengidap penyakit pedofilia? Memang menjadi kontroversi, tapi sempat ada pembahasan soal ini.
ADVERTISEMENT
Filsuf robotika Marc Behrendt, yang sedang mempersiapkan disertasi PhD-nya di Universitas ULB di Brussels, Belgium, menganjurkan penggunaan robot seks anak-anak untuk untuk pengobatan para pedofil.
Dilansir Dailystar, dalam Kongres Internasional Ketiga tentang Seks dan Cinta dengan Robot yang keempat, Behrendt mempresentasikan analisisnya tentang menggunakan robot seks anak-anak untuk rehabilitasi.
Dalam presentasi kontroversialnya yang berjudul 'Refleksi Tantangan Moral yang Disebabkan oleh Robot Seks Anak-anak', ia berkomentar tentang adab dan implikasi sosial mengenai penggunaan robot tersebut.
"Pada era teknologi robotika ini, kita tidak membicarakan tentang mesin yang memiliki kesadaran. Memang robot seks anak belum dibuat, tapi ada yang namanya boneka seks, seperti yang sudah kita kenal," jelas Behrendt.
Behrendt menjelaskan kepada para ilmuwan dan peneliti AI saat kongres bahwa ia sangat yakin jika penggunaan robot seks anak di masyarakat tidak bisa dihindari dan akan muncul suatu saat nanti.
ADVERTISEMENT
Pada akhir pembicaraannya, ia menyarankan jika rehabilitasi untuk para pedofil menggunakan robot seks anak dapat dibayar dengan biaya keamanan sosial.
“Biaya keamanan sosial dapat digunakan untuk pengobatan ini. (Seperti) apa yang dilakukan di Swiss dan Israel yang memberikan asisten seksual untuk orang-orang disabilitas," jelas Berhendt
Pria Spanyol dan boneka robot perempuan. (Foto: Reuters/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Pria Spanyol dan boneka robot perempuan. (Foto: Reuters/Albert Gea)
"Haruskah kita membayar untuk pengobatan seperti ini? Ini pertanyaan yang sangat teknis. Saya tidak memiliki jawaban terhadap pertanyaan tersebut, saya hanya seorang filsuf," lanjutnya.
Dalam kesimpulannya, Berhendt mengatakan robot seks anak bisa menjadi solusi dalam membantu beberapa kategori spesifik pedofil untuk mengatasi dan mengendalikan moral dan dorongan untuk melakukan kegiatan seksual yang salah.
Berhendt menjelaskan bahwa yang paling penting sebenarnya adalah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin anak-anak dan siapapun dari pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pendapat Berhendt mengenai robot seks anak mendapat respons negatif dari Dr. Kathleen Richardson, seorang profesor etika dan budaya robot dan AI, yang kemudian membuat presentasi tentang "budaya sadisme, porno, dan robot seks".
Dr Richardson, pendiri 'Kampanye Melawan Robot Seks' merasa bahwa robot seks anak harus dilarang untuk diproduksi dan tidak untuk digunakan sebagai pengobatan terapi semacam ini.