Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Facebook , Chris Hughes, mengkritik Facebook yang dianggap kekuatannya terlalu berlebihan dan tidak pernah ada sebelumnya yang seperti itu. Ia meminta pemerintah untuk memisahkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
CEO dan juga sesama pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, membalas kritik dari mantan rekannya itu. Ia mengatakan apa yang diminta Hughes itu tidak akan mengatasi masalah.
"Ketika saya membaca apa yang ditulisnya (Hughes), reaksi pertama saya adalah apa yang ia tawarkan itu tidak akan membantu mengatasi masalah yang ada. Jadi, saya pikir jika kamu peduli dengan demokrasi dan pemilihan umum, maka kamu ingin perusahaan seperti kami menghabiskan miliaran dolar AS per tahun untuk membangun alat canggih yang bisa melawan intervensi pemilu," ujar Zuckerberg, kepada France Info, dilansir TechCrunch.
Zuckerberg mengatakan hal itu ketika dirinya sedang mengunjungi Paris dan bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Dengan begitu, maka apa yang dimaksud Zuckerberg di sini adalah usul untuk memisahkan perusahaan itu tidak akan mengatasi permasalahan seperti privasi pengguna, keamanan, misinformasi, dan ujaran kebencian di platform-nya.
ADVERTISEMENT
Malah, Zuckerberg menekankan justru sistem keamanan perusahaannya yang harus diperkuat untuk mengatasi hal-hal tersebut.
Hughes tidak sendiri dalam mengungkapkan kritik itu. Mantan eksekutif Facebook lainnya, seperti presiden pertama Facebook Sean Parker dan juga kepala pertumbuhan perusahaan Chamath Palihapitiya juga bersuara tentang bagaimana dampak yang ditimbulkan Facebook terhadap masyarakat.
Tapi, Zuckerberg menegaskan Facebook memberikan dampak positif bagi publik.
"Dana kami untuk keamanan pada tahun ini lebih besar dari revenue keseluruhan dari perusahaan ketika kami go public pada awal dekade ini. Kami berinvestasi banyak karena kami ingin membangun bisnis yang dapat mewujudkan hal tersebut. Investasi kami lebih banyak dari siapapun di media sosial," jelas Zuckerberg.
Sebelumnya, Hughes mengungkapkan kekecewaan dengan kondisi Facebook saat ini di kolom opini The New York Times. Ia merasa bahwa dirinya memiliki andil terhadap apa yang telah diperbuat Zuckerberg terhadap dunia digital ini.
ADVERTISEMENT
"Sudah 15 tahun sejak saya ikut mendirikan Facebook di Harvard, dan saya belum bekerja di perusahaan dalam satu dekade. Tapi saya merasakan amarah dan ikut bertanggung jawab," tulis Hughes, dalam artikel berjudul ‘It’s Time to Break Up Facebook'.
"Investor menyadari bahwa jika sebuah perusahaan tumbuh, Facebook akan meniru inovasinya, mematikannya atau mengakuisisinya dengan dana relatif rendah. Tidak ada perusahaan media sosial besar didirikan sejak 2011," tandas Hughes.