Mengenal WhatsApp Pay, Calon Alat Pembayaran Baru di Indonesia

22 Agustus 2019 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp  Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Layanan pembayaran digital saat ini menjadi konsep baru yang menjanjikan. Seiring perkembangan zaman, orang-orang mulai meninggalkan cara pembayaran konvensional dan beralih ke nontunai atau cashless.
ADVERTISEMENT
Potensi pangsa pasar yang besar ini membuat WhatsApp tergiur untuk meluncurkan layanan pembayaran digital mereka sendiri yang disebut WhatsApp Payment atau WhatsApp Pay. Dengan jumlah pengguna global yang mencapai 1,5 milliar, hal itu akan sangat menguntungkan.
WhatsApp pertama kali menghadirkan layanan ini dalam bentuk uji coba di India pada Februari 2018. Aplikasi WhatsApp Pay versi beta ini menawarkan kemampuan Peer-to-Peer (P2P) ketika pengguna menghubungkan akun mereka ke rekening bank.
India menjadi negara pertama yang akan menikmati layanan WhatsApp Pay. Jumlah pengguna WhatsApp di India memang tergolong tinggi, diperkirakan ada sekitar 350 juta hingga 400 juta pengguna, menurut The Economic Times.
Logo WhatsApp di baju. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
Sejak WhatsApp Pay beta diluncurkan, hingga kini layanan tersebut belum beroperasi secara resmi. Kabarnya hal ini terhambat dengan adanya peraturan baru terkait privasi data yang dibuat oleh pemerintah India.
ADVERTISEMENT
Pemerintah India ingin WhatsApp menyediakan penyimpanan data lokal untuk menjamin keamanan data-data pribadi pengguna WhatsApp. Masalah itu tampaknya telah terselesaikan dan WhatsApp Pay tinggal menunggu waktu untuk dirilis secara resmi.
Selama periode beta, WhatsApp Pay sudah digunakan hingga 1 juta pengguna. WhatsApp juga telah bekerja sama dengan berbagai bank di India, seperti ICICI Bank, Axis Bank, HDFC Bank, dan SBI. WhatsApp Pay kini sedang diaudit oleh Emergency Response Team (CERT-IN) untuk nantinya dapat meluncur di seluruh wilayah India.
Ingin saingi WeChat Pay
Pada suatu kesempatan, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pernah menyatakan menyesal tidak belajar dari WeChat yang dimiliki oleh Tencent, perusahaan teknologi asal China.
Facebook punya cita-cita menjadi seperti platform pesan instan WeChat. Raksasa media sosial itu telah mengumumkan visinya untuk memadukan semua aplikasi miliknya menjadi satu platform yang fokus pada privasi pengguna.
Ilustrasi WeChat Pay. Foto: Dok: Wikimedia Commons
Namun, dalam mengembangkan visinya menjadi kenyataan, perusahaan mengalami kendala soal privasi pengguna. Hal ini membuat CEO Mark Zuckerberg menyadari bahwa ia seharusnya belajar dari WeChat.
ADVERTISEMENT
"Kalau saja saya mendengarkan saran Anda empat tahun yang lalu," kata Zuckerberg, menanggapi sebuah artikel yang menyarankan Facebook untuk belajar dari WeChat, karya Jessica Lessin, pendiri media teknologi The Information.
Kini, melalui WhatsApp Pay, Facebook bisa mengikuti cetak biru WeChat Pay dan menjadi platform media sosial yang terintegrasi. WeChat Pay adalah salah satu pemain utama di pasar pembayaran mobile China, dengan 800 juta pengguna aktif bulanan.
Keberhasilan WeChat Pay sebagian besar karena ia menjadi bagian dari ekosistem WeChat, yang sukses meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanannya mencapai lebih dari 1 miliar pengguna. Selain, itu kemudahan yang ditawarkan semakin membuat nyaman pengguna.
WhatsApp dapat melakukan hal yang sama di India dengan basis pengguna yang dimilikinya. Dengan memanfaatkan teknologi P2P, WhatsApp Pay diprediksi bisa mengikuti keberhasilan WeChat Pay.
Aplikasi pesan instan WhatsApp. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Ekspansi ke negara lain
Setelah India, Indonesia bisa menjadi negara selanjutnya. Sesuai dengan pernyataan Mark Zuckerberg saat konferensi F8 awal tahun lalu, Facebook akan membawa layanan WhatsApp Pay ke banyak negara pada tahun 2019. Pria yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia ini ingin semua orang bisa transfer uang semua berkirim pesan atau foto.
“Baiklah, jadi mari kita bicara tentang pembayaran, karena ini adalah bagian dari visi yang sangat saya sukai... Saya percaya bahwa semudah mengirim uang ke seseorang sama seperti mengirim foto. Jadi kami sudah menguji ini di India dengan sekitar satu juta orang. Ini banyak digunakan dan umpan baliknya bagus. Dan kami sudah berupaya meluncurkan ini di sejumlah negara lain akhir tahun ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Reuters yang berasal dari sumber terdekat, WhatsApp sedang dalam pembicaraan dengan beberapa perusahaan pembayaran digital Indonesia untuk menawarkan layanan transaksi mobile mereka.
WhatsApp melihat peluang untuk mengembangkan layanan WhatsApp Pay yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan sektor e-commerce yang cepat di Indonesia.
Berbeda dengan di India, WhatsApp tidak membuat layanan WhatsApp Pay berdiri sendiri, dan memilih menjalin kerja sama dengan pemain yang sudah ada. Hal ini karena aturan Bank Indonesia yang cukup ketat untuk melakukan hal tersebut.
WhatsApp sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan beberapa perusahaan pembayaran digital termasuk Gojek yang memiliki layanan GoPay, Dana yang didukung oleh Ant Financial China, dan startup fintech Ovo yang dimiliki Lippo Group dan juga didukung oleh perusahaan transportasi panggilan Grab.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan dengan ketiga perusahaan itu diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu dekat. Kabarnya, WhatsApp juga telah mendekati Bank Mandiri yang juga memiliki layanan pembayaran digital.
Pengunjung sedang melakukan transaksi menggunakan Gopay saat datang ke Festival Titik Temu Belitung 2019. Foto: Dok. Gojek
Juru bicara Facebook telah angkat bicara soal informasi ini. Ia mengkonfirmasi bahwa ada pembicaraan soal pembayaran digital antara mereka dengan perusahaan finansial di Indonesia.
"WhatsApp sedang berdiskusi dengan mitra finansial di Indonesia terkait sistem pembayaran ini, namun diskusi yang dilakukan masih di tahap awal dan kami belum memiliki informasi lebih jauh untuk dibagikan saat ini,” ujar juru bicara Facebook kepada kumparan, Kamis (20/8).
Keamanan data pengguna juga patut menjadi perhatian ketika WhatsApp Pay nantinya beroperasi di Indonesia dan menjalin mitra dengan pemain layanan pembayaran lainnya. Isu keamanan data menjadi penting, melihat rekam jejak perusahaan induk mereka Facebook yang pernah terkena kasus privasi pengguna.
ADVERTISEMENT
Meski belum memiliki titik terang, hadirnya WhatsApp Pay di Indonesia bisa menjadi alternatif cara pembayaran nontunai saat ini. Bisa saja layanan ini mendorong masyarakat Indonesia berperilaku cashless.