Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Migrasi ke LinkAja Ditunda, Pengguna TCash Diminta Pakai Aplikasi Lama
23 Februari 2019 7:47 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak Jumat (22/2) dini hari, layanan uang elektronik milik Telkomsel yaitu TCash telah berubah menjadi aplikasi LinkAja. TCash resmi bergabung dengan tiga produk uang elektronik milik bank BUMN lainnya, yakni bank Mandiri (e-cash), bank BNI (Unikqu), bank BRI (Tbank), Telkom Group (TCash dan T-money).
ADVERTISEMENT
Perubahan ini mengharuskan pelanggan TCash untuk bermigrasi ke aplikasi LinkAja yng prosesnya otomatis berjalan dengan melakukan update aplikasi di Google Play Store (untuk Android) dan di Apple App Store (untuk iOS), atau dengan memberikan persetujuan melalui USSD TCash yaitu *800#.
Namun, proses migrasi tersebut mengalami kendala. Sejumlah pelanggan TCash banyak yang melaporkan tidak bisa bermigrasi dan login di aplikasi LinkAja, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Kejadian ini membuat TCash memutuskan menunda proses konversi aplikasi mobile ke LinkAja dan mengembalikan ke aplikasi mobile TCash semula. Selama proses penundaan ini, pelanggan TCash dijamin tetap dapat menggunakan semua layanannya dengan normal, dengan akun dan saldo pelanggan dipastikan aman.
“Kami mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Setelah menganalisa secara menyeluruh kami memutuskan untuk menunda proses migrasi aplikasi mobile ini hingga awal minggu depan," kata CEO TCash, Danu Wicaksana dalam siaran pers yang diterima kumparan, Jumat (22/2).
ADVERTISEMENT
"Pelanggan akan kami kembalikan ke aplikasi mobile TCash, sehingga pelanggan tetap dapat menggunakan layanan TCash seperti semula, dimana akun dan saldo pelanggan dipastikan keamanannya."
Danu menjelaskan, sebelum proses migrasi ini, TCash telah melakukan berbagai persiapan bisnis maupun teknis. Meski demikian, manajemen kemudian menemukan kendala masalah teknis dalam proses konversi update aplikasi mobile TCASH ke LinkAja.
Kendala teknis ini berimbas pada layanan-layanan yang berbasis aplikasi mobile, sedangkan layanan berbasis lainnya berjalan dengan normal tanpa gangguan, seperti layanan pembayaran di berbagai merchant menggunakan NFC dan token, layanan isi saldo di mitra-mitra TCash termasuk kanal-kanal ATM dan aplikasi elektronik dari Bank Himbara, layanan USSD (*800#) bagi pengguna ponsel non-smartphone, serta layanan web-check out seperti di Blanja.com dan aplikasi KAI Access.
ADVERTISEMENT
“Pelanggan-pelanggan TCash yang lebih dari 95 persen menggunakan ponsel berbasis Android akan mendapatkan SMS berisi petunjuk untuk meng-update aplikasi mereka kembali ke aplikasi mobile TCash sebelumnya, sehingga bisa melakukan transaksi TCash secara normal. Sedangkan untuk pelanggan berbasis iOS kami mohon maaf untuk beberapa hari ke depan belum bisa menggunakan layanan aplikasi mobile TCash,” tambah Danu.
Semula, aplikasi LinkAja merupakan sistem intergrasi dari keempat layanan uang elektronik milik empat perusahaan BUMN. Meski bergabung dan berubah nama, namun semua fitur yang ada di TCash tetap bisa digunakan di layanan LinkAja.
Tujuan integrasi ini untuk mengakselerasi gerakan cashless society yang diusung pemerintah dalam Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Aplikasi LinkAja juga akan dikelola oleh PT Finarya yang memiliki misi untuk meningkatkan inklusi keuangan menuju 75 persen di Indonesia pada tahun 2019 ini.
ADVERTISEMENT