Milenial di Balik Layar kumparan

30 April 2019 8:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO & Founder kumparan, Hugo Diba. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO & Founder kumparan, Hugo Diba. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam 2 tahun, kumparan berhasil masuk ke dalam 15 startup terbaik di dunia oleh Facebook. Hal itu disampaikan CEO kumparan Hugo Diba saat mengisi seminar kumparan Academy Development Program yang diadakan di Telkom University, Bandung, Senin (29/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, kumparan juga berhasil masuk dalam media Top 10, sebuah daftar di mana kumparan disejajarkan dengan media lain yang usianya telah 10 tahun berdiri. Hugo juga mengatakan, kumparan telah menjadi 'The Most Advance Technology Media Company'.
Menurutnya, capaian ini tidak terlepas dari peran tim yang sangat berpengaruh dalam memajukan kumparan, terutama anak-anak muda berbakat yang sekarang banyak bekerja di kumparan.
Ia bercerita bagaimana sejarah kumparan yang awalnya dibangun oleh empat orang karyawan. Seiring berjalannya waktu, kumparan semakin besar hingga akhirnya memiliki sekitar 420 orang karyawan.
CEO & Founder kumparan, Hugo Diba. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dari 420 karyawan tersebut, 92 persennya diisi dari kalangan milenial. Itu artinya, karyawan kumparan didominasi oleh anak-anak muda yang umurnya di bawah 30 tahun.
ADVERTISEMENT
“Bahkan, ada beberapa karyawan kami yang usianya 19 tahun. Belum lulus kuliah, masuk pada saat dia semester empat,” ujar Hugo.
Ia menambahkan, rahasia pencapaian yang sangat baik ini bisa dicapai berkat tim yang solid dan hebat.
“Saya percaya, ketika ada orang yang akan membangun startup, saya selalu yakin bahwa hal pertama yang harus dipersiapkan adalah tim. Karena kalau ketika kita mengejar satu cita-cita, yang kita butuhkan bukan satu orang, melainkan sebuah tim yang hebat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, generasi milenial dinilainya sebagai generasi yang positif. Milenial adalah generasi galau yang kerap merasa risau ketika mereka ketinggalan informasi. Dalam artian, mereka adalah generasi kritis yang menganut paham “no gadget no life”, di mana gadget telah menjelma sebagai sumber informasi yang bisa diakses oleh seluruh manusia.
Suasana kumparan Academy di Telkom University Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebiasaan itulah yang kini melekat pada generasi milenial, dan ini salah satu faktor atau indikasi yang sangat berpengaruh untuk membangun sebuah perusahaan.
Hugo percaya, divisi-divisi yang ada di kumparan sekarang ini merupakan yang terbaik. Hal ini dikarenakan anak-anak muda yang memiliki jiwa optimistis bisa menggebrak market kumparan dalam waktu dua tahun.
“Siapa pun yang bergabung di kumparan, seperti Anda-anda sekalian akan menjadi bagian dari tim yang hebat. Dan akan belajar banyak di kumparan,” kata Hugo kepada para peserta yang mengikuti seminar di Gedung K, Telkom University, Bandung.
Selain Hugo, seminar ini juga dihadiri oleh Chief of Product & Data kumparan, Thomas Diong, dan VP Engineering kumparan, Ferdian. Adapun rangkaian roadshow kumparan Academy Development Program telah berlangsung di tiga kampus yang ada di tiga kota besar di Indonesia, yakni Universitas Brawijaya Malang, Universitas Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Telkom University Bandung.
Keseruan kumparan Academy di Telkom University. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Rangkaian acara yang terakhir akan digelar di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Jumat (3/5), pukul 13.30 WIB.
kumparan Academy Development Program: Tech Edition adalah program pengembangan karier dari kumparan berupa beasiswa penuh dan coding bootcamp untuk mahasiswa aktif dan lulusan baru. Pendaftaran dan informasi bisa kunjungi academy.kumparan.com.