Nadiem Siap Jadi Menteri Jokowi, Ini Kata Gojek

21 Oktober 2019 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO goJek Nadiem Makarim melambaikan tangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
CEO goJek Nadiem Makarim melambaikan tangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini, Senin (21/10), Nadiem Makarim menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO Gojek. Keputusan ini ia ambil setelah dirinya bakal bergabung dalam kabinet baru Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Sudah pasti posisi saya di Gojek sudah mundur, dan tidak ada keterlibatan sama sekali. Terhitung hari ini sudah sama sekali tidak ada kewenangan atau posisi apapun di Gojek," kata Nadiem usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10).
Nadiem belum mengungkap posisi apa yang akan ia tempati dalam kabinet baru Jokowi. Tetapi dugaan kuat mengarah pada Menteri Ekonomi Digital yang rencananya akan menjadi jabatan baru di Kabinet Kerja II Jokowi.
Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Menanggapi masuknya sang pendiri ke dalam kabinet, Gojek telah mengeluarkan pernyataan resminya. Nila Marita, selaku Chief Corporate Affairs Gojek, menyatakan perusahaan merasa sangat bangga dengan terpilihnya Nadiem dalam jajaran menteri.
"Kami sangat bangga karena founder Gojek akan turut membawa Indonesia maju ke panggung dunia. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, di mana visi seorang pendiri startup lokal mendapat pengakuan dan dijadikan contoh untuk pembangunan bangsa," ucap Nila, dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
Menyusul mundurnya Nadiem, Gojek akan dipimpin oleh pemimpin baru yang sejatinya adalah wajah lama dalam perusahaan. Mereka adalah Andre Soelistyo, Presiden Gojek Grup, dan Kevin Aluwi, Co-Founder Gojek, yang akan berbagi tanggung jawab untuk mengemban tugas sebagai Co-CEO.
Fokus Andre dan Kevin adalah membawa Gojek ke tahap selanjutnya, yang saat ini sedang disibukkan dengan agenda ekspansi di Asia Tenggara.
Andre Soelistyo, Presiden Grup GOJEK Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nadiem sendiri merupakan sosok yang sangat penting dalam perkembangan Gojek mulai dari nol hingga kini menjadi startup pertama Indonesia yang meraih status decacorn. Ia mendirikan Gojek pada 2010 bersama Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Saat itu, Gojek memulai bisnisnya sebagai layanan ojek motor panggilan lewat call center dan hanya memiliki 20 pengemudi.
ADVERTISEMENT
Perubahan besar kemudian terjadi pada Januari 2015, ketika Gojek meluncurkan aplikasinya di Android dan iOS. Sejak saat itu, Gojek berlari kencang dengan terus bertambahnya jumlah mitra pengemudi, jumlah layanan, daerah operasional, hingga kini tersedia di Vietnam, Thailand, dan Singapura.