Ovo Layani 1 Miliar Transaksi Selama 2018

20 Desember 2018 18:42 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi pembayaran digital Ovo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pembayaran digital Ovo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jelang berakhirnya tahun 2018, platform pembayaran digital Ovo mengungkapkan sejumlah pencapaiannya selama setahun. Ovo mengklaim selama tahun 2018 berhasil melayani hingga lebih dari 1 miliar transaksi.
ADVERTISEMENT
Sejak mendapatkan lisensi sebagai platform pembayaran digital resmi dari Bank Indonesia pada Agustus 2017, Ovo memang bergerak cepat dalam merangkul berbagai perusahaan untuk memperluas layanannya. Lewat kerja sama tersebut, basis pengguna Ovo diklaim telah tumbuh hingga lebih dari 400 persen.
Transaksi lewat Ovo pada 2018 didominasi oleh pengguna pada platform transportasi online Grab. Diketahui, saat ini Grab memang mengandalkan Ovo sebagai layanan pembayaran digitalnya menggantikan GrabPay yang tak kunjung mendapatkan lampu hijau dari Bank Indonesia.
Selain itu, transaksi Ovo juga banyak dilakukan di situs e-commerce Tokopedia yang baru saja bermitra dengan mereka dan juga belanja di merchant UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
“(Transaksi) yang paling dominan itu yang pertama transportasi, online store, kemudian ritel,” ujar Harianto Gunawan, Direktur Ovo, dalam acara media gathering di kawasan Jakarta, Kamis (20/12).
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
Selain Grab dan Tokopedia, hingga akhir 2018 Ovo juga telah melakukan kerja sama dengan platform online-to-offline Kudo dan berbagai kemitraan strategis lainnya. Hal ini membuat Ovo menjadi platform pembayaran digital yang bisa digunakan di jaringan ritel, warung, ​e-commerce, ​hingga jasa ​online dan on-demand​, dengan lebih dari 500 ribu gerai ​offline.​
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini ditayangkan, total pengguna Ovo di Indonesia diklaim telah mencapai 115 juta dengan 77 persen pengguna berada di luar Jabodetabek. Dari total pengguna Ovo, andil kerja sama Grab masih menjadi transaksi yang paling potensial dengan jumlah penambahan volume hingga 80 juta pengguna serta volume transaksi dari 4 juta pengguna Tokopedia.
“Berkat kerja sama dengan Tokopedia, kita bisa cover 93 persen distrik di Indonesia dengan partnership Tokopedia. 77 persen transaksi kita bahkan ada di luar Jabodetabek. Kita sangat sangat open bekerja sama dengan berbagai pihak, segela jenis partner. Dengan Bank Mandiri kita bisa cross UKM infrastucture. Kita bisa beri akses ke 10 ribu UKM berkat kerja sama dengan Moka. Lebih dari 1 juta total payment volume di Alfamart di mana orang-orang bisa melakukan top-up,” jelas ​Harianto.
Aplikasi uang elektronik (Foto: Ovo)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi uang elektronik (Foto: Ovo)
Tak selesai dengan keberhasilan platform pembayaran online-nya, ke depannya Ovo bakal merambah ke layanan di luar pembayaran digital. Chief Product Officer Ovo, Albert Lucius, mengungkapkan jika pihaknya akan segera meluncurkan layanan pinjaman modal usaha di platform-nya.
ADVERTISEMENT
Program pinjaman modal ini nantinya akan dibagi dalam dua layanan, yakni Working Capital Loan alias modal kerja untuk agen, merchant, serta mitra pengemudi Grab. Ada juga fitur PayLater hasil kerja sama dengan fintech peminjaman dana online Taralite untuk layanan cicilan online tanpa kartu kredit yang bisa digunakan untuk semua pengguna Ovo.
Keduanya dijanjikan bakal hadir pada tahun 2019 nanti.