Pedofil Intai Anak 8 Tahun Lewat Aplikasi Tik Tok di Inggris

13 Februari 2019 7:11 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Tik Tok. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi Tik Tok. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Jagat maya memang menyimpan bahaya bagi anak-anak apabila penggunaannya tidak diawasi oleh orang tua. Anak-anak yang masih polos mungkin belum memahami apa saja kejahatan yang bisa mereka hadapi di dunia internet.
ADVERTISEMENT
Aplikasi streaming video yang sedang populer, Tik Tok, menjadi salah satu wadah bagi para pedofil dalam mengintai anak-anak. Hal ini disampaikan oleh organisasi amal bernama Barnardo's di Inggris.
Maklum, saat ini Tik Tok memang sedang digemari oleh anak-anak, termasuk di Inggris. Barnardo's mengatakan ada sekelompok orang mesum yang menyasar anak berusia delapan tahun lewat aplikasi streaming video, termasuk Tik Tok.
"Aplikasi seperti Tik Tok dan Live.ly terlalu mengekspos anak-anak untuk upaya eksploitasi seksual. Faktanya adalah setiap anak-anak berisiko menjadi korban, baik yang berasal dari keluarga protektif maupun dari keluarga yang stabil," kata Javed Khan, dari Barnado's, dilansir The Sun.
"Siapa saja bisa menjadi korban. Tanpa adanya pengaturan keamanan, aktivitas video penyiaran langsung bisa menjadikan anak-anak sebagai sasaran empuk para predator," lanjutnya.
Ilustrasi pedofil Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Penting bagi orang tua untuk memahami teknologi yang digunakan oleh anak-anaknya. Jika tidak memberikan keamanan yang ketat, anak-anak bisa dengan mudah menjadi target pelecehan seksual di platform live streaming.
Khan menuturkan bahwa perilaku ini juga terdeteksi di aplikasi kencan seperti Tinder dan Grindr. Terdapat sekelompok mesum yang mengincar anak-anak di aplikasi kencan.
Sejauh ini, kepolisian di Inggris telah menyelidiki lebih dari 30 kasus pemerkosaan anak sejak 2015. Diketahui banyak pelaku yang bertemu dengan korban lewat aplikasi kencan.
Menteri Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris, Jeremy Wright, mengaku terkejut atas fakta ini. Meski begitu, tim keamanan dari aplikasi-aplikasi ini mengklaim, terus berupaya untuk mencegah pengguna yang masih di bawah umur untuk dapat menggunakan aplikasinya.
ADVERTISEMENT