Pemuda Bekasi Bikin 'Jarvis' untuk Hidupkan Motor Pakai Suara

25 Januari 2017 10:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mematikan mesin motor dengan perintah suara. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Menghidupkan mesin kendaraan dengan menekan sebuah tombol mungkin akan terlihat ketinggalan zaman jika sudah banyak orang yang menyalakan kendaraannya dengan perintah suara. Teknologi macam ini bisa jadi akan menjamur di Bekasi, berkat sistem teknologi yang berhasil dikembangkan seorang pemuda, yang juga menjual temuannya itu dengan harga terbilang murah.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini mirip dengan Voice Command Start Engine yang ada di mobil Ford. Tetapi ini tidak diaplikasi di mobil, melainkan sebuah motor milik Endi Yusup. Dia jugalah yang berhasil mengembangkan teknologi menyalakan mesin motor tanpa harus menancapkan kunci, atau menekan tombol starter.
"Jarvis, hidupkan motor," kata Endi memberi perintah, sambil mendekatkan ponsel Android-nya ke mulut.
Greeeng... Mesin motor Endi yang tadinya mati, menyala seketika tanpa ada kontak fisik dengan manusia.
Hal yang sama juga berlaku untuk ketika Endi mematikan mesin motornya, namun dengan perintah suara yang berbeda.
"Matikan motor."
Mesin motornya langsung mati usai jeda sekian detik pasca Endi memberi perintah tersebut.
Jarvis, teknologi buatan Endi Yusup. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Jarvis
Saat memberi perintah menyalakan mesin, Endi sempat mengucap kata "Jarvis." Ya, teknologi ini dia beri nama Jarvis, yang kata Endi, terinspirasi dari peranti lunak kecerdasan buatan asisten pribadi virtual Tony Stark dalam film fiksi Iron Man. Tetapi Jarvis versi Endi ini masih jauh dari itu, karena sejauh ini baru bisa menanggapi dua perintah.
ADVERTISEMENT
Pada sektor ponsel Android, Endi menjelaskan dia menggunakan aplikasi untuk aktivitas robotika yang telah tersedia di Google Play Store. Tetapi dia enggan mengungkap nama aplikasinya.
Sementara pada motornya ditanamkan sebuah komputer mikro pengendali atau microcontroller. Pria asal Tasikmalaya ini juga menambahkan serangkai kode pemrograman sederhana agar aplikasi di ponsel Android dan microcontroller di motor dapat berkomunikasi. Koneksi nirkabel Bluetooth menjadi jembatan penghubung antar kedua alat tersebut.
"Di motor ini saya pasang modul Bluetooth, jadi setiap handphone menyalakan Bluetooth maka akan langsung mendeteksi motor ini," ujar Endi saat ditemui kumparan di Bekasi, Selasa (24/1).
Selain Bluetooth, kecepatan mesin motor menyala dan mati, bergantung pada kualitas sinyal data (Internet) pada ponsel pintar. Ketika kumparan menjajal memberi perintah suara, aplikasi di ponsel lambat memberi respons karena sinyal data buruk dan ini menyebabkan ada jeda beberapa detik dalam menyalakan dan mematikan mesin motor Endi.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 27 tahun ini juga enggan menunjukkan alat macam apa yang tertanam di motornya. "Itu rahasia," singkat Endi ketika ditanya.
Inisiatif Endi mengaplikasikan microcontroller pada motor dan mengembangkannya jadi fitur perintah suara, tak lepas dari pengalaman panjangnya memiliki dan mengelola bengkel di masa lalu. Begitu melihat ada komputer pengendali seukuran kartu kredit dan ada aplikasi Android untuk robotika, ia terlintas memanfaatkan teknologi itu guna meningkatkan keamanan pada kendaraan.
Dari situ, Endi yang bekerja sebagai teknisi di perusahaan otomotif, lantas mendalami bahasa pemrograman komputer yang diakuinya masih dangkal dan autodidak dari berbagai referensi di Internet.
"Belajar sendiri saya. Baca-baca di internet saja," sebut Endi yang sudah belajar ilmu otomotif sejak sekolah di SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini Endi juga telah menyiapkan fitur keamanan pada Jarvis. Pertama, ada alarm yang bisa bunyi jika ada upaya menyalakan motor dari rumah kunci atau secara paksa. Kedua, Endi juga mengantisipasi jika ada kasus pengguna yang kehilangan ponsel. Masalah ini bisa diatasi dengan mengunduh aplikasi yang sama di ponsel lain, lalu masukkan password Bluetooth ketika aplikasi dihubungkan ke microcontroller.
Sementara untuk membuka atau mengunci setang, Jarvis sejauh ini belum bisa mengakomodir kebutuhan itu, dan pengguna harus melakukannya secara manual.
Jarvis yang telah dikembangkan Endi selama lima bulan terakhir itu, sekarang sudah dijual sesuai dengan permintaan pesanan. Endi sejauh ini hanya menjualnya lewat akun Facebook dan dibanderol seharga Rp 350.000, belum termasuk ongkos pemasangan.
ADVERTISEMENT
Endi mengklaim telah memasang Jarvis di 10 kendaraan yang kebanyakan adalah motor matic, dan sejak diliput oleh media, pesanannya terus bertambah.