Pengguna Twitter Kini Hanya Bisa Follow 400 Akun dalam Sehari

Ilustrasi Twitter. Foto: REUTERS/Kacper Pempel

Twitter baru saja mengumumkan aturan baru untuk membatasi jumlah akun yang bisa kamu follow dalam sehari. Lalu, kerugian apa saja yang bakal kamu hadapi oleh aturan baru ini?

Tidak ada. Kamu tidak perlu khawatir aturan ini bakal berdampak negatif pada aktivitas menggunakan Twitter sehari-hari. Aturan ini dibuat karena Twitter melihat ada akun spam yang follow sembarang orang.

Biasanya, spammer menginginkan waktu yang singkat untuk mendapatkan angka follower yang banyak. Mereka bakal mem-follow ratusan hingga ribuan akun dalam satu waktu dan atau melakukan follow dan unfollow satu akun untuk secara terus menerus untuk menghindari ketahuan kalau akunnya melakukan spam.

Platform media sosial Twitter. Foto: Thomas White/Reuters

Batas aktivitas follow di Twitter sendiri kini hanya bisa sampai 400 akun sehari. Jadi kalau kamu pengguna Twitter yang menggunakan platform secara wajar, tentu aturan baru ini tidak akan mempengaruhi aktivitasmu.

Meski begitu, aturan ini akan sedikit berdampak pada brand-brand yang menggunakan layanan ini. Untuk itu, Twitter mempertimbangkan bahwa total 400 per hari masih cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan brand sekaligus menghindari munculnya para spammer.

Batasan follow ini turun drastis dari jumlah batas sebelumnya yang bisa mencapai 1.000 akun dalam sehari. Oleh karena itu, pengguna masih cukup mudah menemukan akun spam di Twitter.

Biasanya akun spam bakal muncul dengan Retweet cuitan dari akun terkenal seperti selebtweet atau artis media sosial. Mereka juga biasanya meminta follow back dengan imbalan pengguna lain bakal mendapatkan lebih banyak follower, yang ternyata cuma bohong.

Spammer melakukan aktivitas tersebut hanya untuk mendapatkan ketenaran dalam waktu singkat. Maka dari itu, sering kali mereka menggunakan foto dan nama dari seseorang agar terlihat meyakinkan.

Twitter memang memiliki fitur untuk melaporkan akun spam yang muncul di platform, namun fitur tersebut belum efektif menumpas jumlah spammer. Dengan adanya aturan ini, pelaku spam bakal kesulitan melakukan aktivitas di Twitter dan mengurangi jumlah keberadaan mereka di platform tersebut.