Riset: Batas Pesan Forward WhatsApp Hambat Persebaran Hoaks

3 Oktober 2019 15:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo WhatsApp di baju. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo WhatsApp di baju. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aplikasi pesan instan WhatsApp pada awal tahun 2019 ini menerapkan kebijakan baru, yaitu membatasi pengiriman pesan terusan atau forward hanya sebanyak 5 kali untuk nomor kontak yang berbeda, baik itu individu maupun grup obrolan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pembatasan pesan di sini dilatarbelakangi dengan banyaknya pengguna yang memakai fitur forward untuk menyebarkan pesan berisi informasi palsu atau hoaks. Diharapkan adanya pembatasan bisa memperlambat penyebaran berita palsu.
Seiring berjalannya waktu, ada riset yang mengukur dampak dari fitur pembatasan pesan yang diterapkan WhatsApp. Riset tersebut dilakukan oleh Fabrício Benevenuto, seorang Profesor Ilmu Komputer di Federal University of Minas Gerais, Brasil, dan bersama rekan-rekannya.
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
Mereka melihat penyebaran informasi di ribuan kelompok publik di Brasil, India, dan Indonesia. Para peneliti bergabung dengan grup WhatsApp publik yang didedikasikan untuk diskusi politik dan melacak bagaimana 784 ribu gambar yang dibagikan oleh pengguna dalam 60 hari sebelum dan 15 hari setelah pemilihan umum baru-baru ini di masing-masing tiga negara.
ADVERTISEMENT
"Kelompok-kelompok publik ini adalah arena utama untuk menyebarkan informasi yang salah," kata Benevenuto, seperti dilansir News Science.
Para ilmuwan lantas menemukan, 80 persen dari gambar tersebut berhenti dibagikan setelah dua hari, tetapi beberapa gambar masih tetap beredar lebih dari dua bulan setelah kemunculan perdananya.
Tim peneliti hanya bergabung di grup publik WhatsApp dan tidak memiliki akses ke komunikasi pribadi. Mereka menjalankan simulasi berdasarkan data yang dikumpulkan dari grup-grup WhatsApp untuk menguji efek pembatasan pesan terusan terhadap penyebaran konten.
Ilustrasi hoaks Foto: Shutterstock
Dari analisis ini, para periset menyimpulkan bahwa batasan lima pesan terusan dapat memperlambat penyebaran konten menjadi lebih masif. Misalnya, jika suatu konten biasanya membutuhkan waktu lima hari untuk mencapai seluruh jaringan, adanya batasan pesan ini akan memperlambat penyebaran hingga 50 hari.
ADVERTISEMENT
"Ini akan memberikan lebih banyak waktu untuk pemeriksaan fakta dan memverifikasi kebenaran suatu konten," jelas Benevenuto.
Namun, pelambatan ini tergantung pada viralitas konten dan seberapa besar kemungkinan pengguna membagikan gambar setelah melihatnya. Untuk konten yang sangat viral, batasan itu tidak efektif untuk mencegahnya.
Sementara menurut WhatsApp, pembatasan pesan telah mengurangi jumlah total pesan yang diteruskan pada platformnya sebesar 25 persen. Saat ini WhatsApp diyakini sudah memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia.
"Sembilan dari 10 pesan di WhatsApp dikirim antara dua orang dan kelompok rata-rata memiliki kurang dari 10 orang," kata seorang juru bicara kepada New Scientist.
"Melihat hanya pada jenis-jenis kelompok dalam penelitian ini melewatkan cara yang paling umum orang menggunakan WhatsApp."
ADVERTISEMENT