Riset UI: Merchant Lebih Percaya Go-Food Dibanding Kompetitor

23 April 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan pesan antar makanan Go-Food di GOJEK. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layanan pesan antar makanan Go-Food di GOJEK. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Kehadiran layanan pesan-antar makanan Go-Food dari GOJEK telah memudahkan masyarakat yang merasa lapar tapi 'mager'. Lewat Go-Food, kini mereka tinggal bersantai di rumah, kantor, atau di mana pun, untuk memesan makanan yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Makanan yang ada di layanan Go-Food dijual oleh merchant-merchant yang menjadi mitra mereka. Populernya Go-Food tidak lepas dari kontribusi merchant-merchant yang mempercayakan Go-Food sebagai wadah mereka berjualan.
Menurut hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), ada beberapa alasan mengapa merchant-merchant ini memilih Go-Food.
Dalam riset itu mengungkapkan 92 persen merchant bergabung dengan Go-Food karena adanya aplikasi manajemen merchant yang mempermudah bisnis mereka. Selain itu, dukungan fitur pembayaran Go-Pay juga dianggap memudahkan para merchant tersebut.
Bukan itu saja, faktor keamanan tidak ketinggalan menjadi salah satu alasan mengapa merchant memilih Go-Food. Menurut riset tersebut, 87 persen merchant menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dan aman dibandingkan kompetitor. Diketahui, teknologi keamanan Go-Food menjamin transaksi yang dilakukan dengan PIN antara mitra restoran dan mitra driver.
ADVERTISEMENT
"Kami bersyukur data riset ini membuktikan tingkat kepercayaan mitra merchant kepada Go-Food sebagai fitur aplikasi terpercaya dan dapat diandalkan," kata Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer GOJEK Group, dalam acara jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (23/4).
Acara jumpa pers Go-Food Harkulnas 2019. Foto: Alfaddillah/kumparan
Riset itu memaparkan 90 persen merchant yang tergabung, mengaku mempercayai Go-Food karena layanan ini sudah hadir lebih dulu.
"Keamanan dan kenyamanan mitra merchant merupakan prioritas utama kami. Keseriusan ini tercermin dari upaya berkelanjutan mengembangkan ekosistem pengelolaan bisnis yang lengkap dan menyeluruh, sehingga dapat dikelola secara mandiri oleh mitra merchant melalui aplikasi Go-Biz," tambah Catherine.
Go-Biz merupakan aplikasi khusus bagi mitra Go-Food yang dulunya bernama Go-Resto. Lewat aplikasi Go-Biz, merchant dapat memanfaatkan fitur-fitur seperti pembayaran non tunai Go-Pay, mengatur ketersediaan makanan, dan mengatur jam operasional.
ADVERTISEMENT
Para merchant menganggap Go-Food telah membantu meningkatkan bisnis mereka. Hasil riset yang dilakukan LD FEB UI menunjukkan, 93 persen merchant yang mendaftar di Go-Food mengalami peningkatan volume transaksi setelah mereka bergabung dengan Go-Food.
"Melihat kepercayaan mitra dan konsumen dalam memanfaatkan teknologi, kami yakin Go-Food tidak hanya dapat terus memimpin pasar Indonesia, tapi juga memperkuat posisinya di Asia Tenggara," tambah Catherine.
Booth top up GoPay di GoFood Festival Foto: Luthfa Nurridha/kumparan
Riset yang berjudul "Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018" dilakukan LD FEB UI terhadap 1.000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota besar di Indonesia, yakni Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Untuk memberikan apresiasi kepada mitra dan pelanggan, Go-Food melakukan rangkaian promo Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) yang puncaknya akan diselenggarakan pada 5 Mei mendatang. Beragam penawaran menarik hadir di Go-Food selama rangkaian promo ini berlangsung.
ADVERTISEMENT