Rudiantara: Investor ke Startup Lokal karena Sumber Daya Manusia

26 Februari 2019 21:44 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Foto: Kominfo
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Foto: Kominfo
ADVERTISEMENT
Saat ini, perusahaan rintisan atau startup tengah menjadi perhatian. Startup membuktikan model bisnis baru yang menjanjikan untuk mendatangkan banyak keuntungan yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, perkembangan startup cukup membanggakan. Ada empat startup yang sudah bergelar unicorn, sebuah label bagi startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Tidak hanya itu, banyak juga startup lainnya yang ikut tumbuh dalam beberapa tahun ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara melihat kekuatan startup ada pada sumber daya manusia. Menurutnya, investasi yang datang kepada para startup-startup itu berdasarkan SDM yang baik di dalamnya, terutama sosok pendiri atau founder.
"Investor pada unumnya financial investor. Investasi unicorn di Indonesia, seperti dari Djarum, Astra, yang masuk ratusan juta (dolar AS) paling mentok (masuk) jadi komisaris. Presiden segala rupa (manajemen) selalu dari founder. Mereka invest karena believe terhadap sumber daya manusia. Jadi yang mahal ya Nadiem (Makarim), (Achmad) Zaky, William (Tanuwijaya)," katanya di acara Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (26/2).
ADVERTISEMENT
(dari kiri kedua ke kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Menkominfo Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Lembong Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Rudiantara juga menjelaskan, jika pola investasi yang diterapkan pada startup berbeda dengan model bisnis yang konvesional. Investor tidak memiliki kontrol yang kuat untuk mengendalikan bisnis yang dijalankan oleh startup yang diinvestasikannya.
"Ada invest, semuanya asing, yang pegang kontrol asing. Tapi di startup beda. Mereka pegang kontrol sendiri. Jangan disamakan dunia konvensional dengan startup," tegasnya.
Kemudian, Rudiantara juga mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya para konglomerat, untuk turut membantu startup-startup lokal maju dan menggerakkan perekonomian nasional.
"Kita berkompetisi dengan negara lain. Kalau orang tidak berinvestasi ke dalam negeri, ekonomi kita tidak akan tumbuh cepat. Salah satu faktor terbesar itu investasi," tuturnya.
Tahun 2019 ini, Indonesia diproyeksikan akan menambah dua starup unicorn baru. Sementara untuk 4 unicorn yang sudah ada, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak diperkirakan akan terus berkembang, bahkan ada yang ingin mencapai decacorn, yaitu label startup yang memiliki valuasi diatas 10 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT