Saat Mati Listrik, Jaringan Tri dan Indosat Alami Dampak Terparah

14 Agustus 2019 7:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sebagian Kota Jakarta tampak padam saat listrik mati secara massal, pada Minggu (4/8). Foto: Antara Foto/Nova Wahyud
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sebagian Kota Jakarta tampak padam saat listrik mati secara massal, pada Minggu (4/8). Foto: Antara Foto/Nova Wahyud
ADVERTISEMENT
Jaringan operator seluler di Indonesia mengalami gangguan dan tidak bisa memberi layanan maksimal pada Minggu, 4 Agustus 2019 lalu, karena mati listrik PLN di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Menara pemancar alias BTS (Base Transceiver Station) milik operator seluler ini tidak dapat memancarkan sinyal 2G hingga 4G akibat tiada pasokan listrik.
Perusahaan OpenSignal yang kerap melakukan pemetaan dan riset jaringan nirkabel global, menemukan operator seluler Tri dan Indosat Ooredoo mengalami dampak yang terparah secara nasional. Sinyal Tri dan Indosat tidak hanya tumbang di sekitar daerah terdampak mati listrik massal, tetapi juga meluas ke daerah lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, serta beberapa wilayah lain.
Indosat Ooredoo Foto: Jofie Yordan/kumparan
Selama pemadaman listrik, pengguna jaringan 4G Tri dan Indosat di Jakarta mengalami penurunan mencapai 20 persen untuk ketersediaan 4G pada jam-jam awal pemadaman. Sementara, pengguna Smartfren, Telkomsel dan XL juga mengalami penurunan yang secara bertahap dan terbatas.
ADVERTISEMENT
Laporan OpenSignal juga melihat pelanggan Tri di Jakarta mengalami efek terbesar, dengan ketersediaan 4G menurun dari rata-rata 90,4 persen menjadi 12,9 persen pada pukul 13:00 WIB, sementara pengguna Indosat mengalami dampak yang paling lama, karena operator membutuhkan waktu 14 jam untuk sepenuhnya memulihkan jaringan.
Tim kumparan telah menghubungi pihak Tri dan Indosat, tetapi belum memberi tanggapan hingga berita ini ditayangkan.
Jaringan Telkomsel, XL, Smartfren, mati hingga 10 jam
Masih menurut riset OpenSignal, gangguan layanan 4G akibat mati listrik kemarin itu terjadi selama 10 jam di kelima operator seluler nasional di kawasan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Pada saat itu, pengguna smartphone harus menunggu daya BTS dipulihkan agar dapat terhubung lagi ke jaringan 4G.
ADVERTISEMENT
Pengguna Telkomsel dan Indosat harus menunggu paling lama untuk melihat Ketersediaan 4G meningkat kembali ke tingkat normal, hingga 19 jam di Jawa Barat, sementara Tri terjadi penurunan yang lebih luas dalam Ketersediaan 4G, tetapi layanan 4G-nya bisa pulih lebih cepat dari Indosat.
Perusahaan telekomunikasi Hutchison Tri. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Menurut analisis OpenSignal, jaringan 4G Smartfren adalah yang tercepat untuk pulih sepenuhnya. Jaringan 4G Smartfren pulih setelah 11 jam, dan selama pemadaman, ketersediaan 4G-nya masih yang tertinggi di semua wilayah dibandingkan operator lainnya.
Laporan ini memberi gambaran betapa infrastruktur listrik sangat memengaruhi performa jaringan telekomunikasi, dan bagaimana operator seluler tersebut menangani krisis yang terjadi untuk melayani pelanggan.