Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Samsung Klaim Kuasai 80% Pasar Smartphone Kelas Menengah di Indonesia
21 November 2018 16:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hingga November 2018, Samsung mengklaim jika smartphone kelas menengah ke atasnya masih merajai pasar. Hal tersebut diungkap oleh Head of Product Management IT & Mobile Business Samsung Indonesia, Denny Galant, yang mengatakan bahwa di segmen ini.
Ia menegaskan Samsung masih memimpin pasar kelas smartphone mid-end dengan pangsa pasar mencapai 80 persen.
“Maksudnya segmentasi Rp 6 sampai Rp 8 juta. Di segmen middle-high ini 80 persen (pangsa pasar Samsung). Secara market segmen middle-high ini dibandingkan dengan pertumbuhan Samsung, di segmen ini saat ini 6 kali lipat di atas pertumbuhan market (smartphone secara keseluruhan),” jelas Denny, saat ditemui di mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Penjualan di segmen menengah ke atas kian melonjak setelah Samsung meluncurkan Galaxy A8, Galaxy A8 Plus, dan Galaxy A6. Ketiga smartphone dari seri Galaxy A tersebut diklaim mendapatkan respons yang baik dari masyarakat dan mendukung peningkatan pangsa pasar.
Sementara Samsung masih merajai penjualan pada smartphone kelas menengahnya, perusahaan asal Korea Selatan ini juga mengaku mengalami pertumbuhan pangsa pasar di kelas premium meski tidak sebesar pasar menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
“Premium juga bagus. Yang saya ingat di segmen premium itu marketshare kita lebih dari 70 persen. Jadi masih sangat clear juga response konsumen masih sangat menyukai Samsung baik yang di premium juga,” ujar Denny.
“Growth-nya yang jelas enggak sebesar middle-high. Karena seperti piramid ya semakin ke atas (semakin kecil). Kalau di mid-high itu Samsung memang yang men-drive jadi pertumbuhannya luar biasa,” jelasnya.
Tak khawatir dengan pesaing
Melihat pencapaian Samsung yang masih bertahan sebagai pemimpin di pasar smartphone Indonesia di tengah gempuran sederet pemain lain, Denny mengaku kalau perusahaan tidak khawatir dengan pesaing. Ia merasa Samsung mampu memberikan semua kebutuhan masyarakat lewat smartphone yang mereka produksi.
“Oke oke aja. Cuma dari persaingan kan yang diuntungkan konsumen. Kita cari tahu apa yang dibutuhkan konsumen dan menyediakannya. Jadi kita nggak khawatir dengan persaingannya,” ungkap Denny.
ADVERTISEMENT