Satelit Nusantara Satu PSN Sebar Internet ke 25 Ribu Desa Indonesia

23 Januari 2019 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PSN, Adi Rahman. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PSN, Adi Rahman. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan jasa telekomunikasi dan informasi berbasis satelit, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sedang bersiap untuk meluncurkan satelit broadband dengan kapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan satelit lainnya.
ADVERTISEMENT
Satelit yang dinamakan Nusantara Satu ini merupakan satelit Indonesia pertama yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS). Teknologi tersebut memiliki kapasitas bandwidth yang lebih besar untuk memberikan layanan akses broadband ke seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan satelit Nusantara Satu ditargetkan untuk memberikan akses internet ke daerah yang lebih luas di Indonesia, terutama daerah-daerah terpencil yang tidak mendapatkan sinyal dari operator seluler, serta memberikan harga terjangkau.
"Kita sudah merasa kebutuhan internet sangat tinggi untuk masa depan. Perkiraan kita ada 25 ribu desa dan 25 juta orang yang tidak memiliki koneksi internet itu target kita untuk membantu konektivitas broadband ini tidak akan timpang di masa depan," ujar Adi, dalam acara Media Luncheon satelit Nusantara Satu di Jakarta, Rabu (23/1).
Acara jumpa pers satelit PSN VI. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara jumpa pers satelit PSN VI. (Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan)
Meski belum memutuskan tarif yang akan dibebankan PSN untuk penggunaan internet dengan satelit Nusantara Satu ini, namun Adi memperkirakan pelanggan individu hanya membayar Rp 100 ribu per 1 GB atau Rp 3.500 per 30 MB.
ADVERTISEMENT
Satelit Nusantara Satu juga akan digunakan oleh pemerintah, dalam hal ini BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk mewujudkan program “Merdeka Sinyal 2020” yang ingin menyediakan layanan seluler di seluruh pelosok Indonesia. Fokusnya diutamakan pada blank spot wilayah seluler khususnya di area terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta perbatasan.
"Kita juga melakukan kerja sama dengan BAKTI Kominfo dengan mengontrak penggunaan beberapa transponder satelit Nusantara Satu selama lima tahun untuk mendukung akses internet di daerah terpencil," jelasnya.
Manajemen PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Manajemen PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps, dengan area cakupan (coverage) hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nusantara Satu dibuat oleh Space System Loral (SSL) di Palo Alto, California, AS, dan akan diluncurkan di Cape Canaveral, AS, pada 18 Februari 2019 menggunakan roket peluncur Falcon-9 dari perusahaan SpaceX.
Satelit ini akan menempati slot orbit 146 derajat bujur timur yang dikelola PSN. Diperkirakan, Satelit Nusantara Satu akan menempati orbitnya dan aktif digunakan pada April 2019.
Satelit Nusantara Satu memakan biaya sebesar 230 juta dolar AS yang digunakan untuk pembangunan hingga peluncuran. Pendanaan tersebut diraih PSN dari lembaga kredit ekspor Kanada, Export Development Canada (EDC), sebanyak 65 persen dan dana modal milik PSN sebanyak 35 persen.