Selebgram Tenar Digugat PR Agency karena Langgar Kontrak Rp 900 Juta

2 November 2018 7:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
ADVERTISEMENT
Instagram kini menjadi tambang emas bagi mereka yang mencari uang sebagai selebgram atau influencer. Belakangan memang makin banyak pengiklan yang menyewa jasa influencer untuk memberi pengaruh pada suatu produk atau jasa di Instagram.
ADVERTISEMENT
Selebgram yang sudah terikat kontrak dengan perusahaan wajib mempromosikan produk di akunnya, sesuai dengan kesepakatan yang telah diamini kedua pihak. Jika mereka gagal menjalankan tugasnya dengan baik, maka harus bersiap menerima risiko, mulai dari namanya akan buruk di kalangan brand, putus kontrak, hingga kena gugatan hukum.
Risiko gugatan hukum kini dialami oleh selebgram bernama Luka Sabbat. Pria asal New York yang memiliki 1,4 juta pengikut di Instagram ini sedang berhadapan dengan hukum karena gagal memenuhi kewajibannya sebagai influencer produk kacamata pintar Spectacles generasi kedua buatan perusahaan media sosial Snapchat, Snap Inc.
Nama Sabbat mulai naik daun sebagai seorang influencer sejak 2015. Pemuda 20 tahun ini tumbuh besar sebagai model dan industri fesyen Paris. Dia dilaporkan menjalin hubungan dengan selebriti Kourtney Kardashian yang jauh lebih tua darinya, yaitu 39 tahun.
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
Pada 15 September 2018, Sabbat menyepakati kerja sama dengan perusahaan agensi public relations bernama PR Consulting, untuk menjadi influencer produk Spectacles 2. Kerja sama ini terjalin sehari setelah foto berduaan Sabbat dan Kourtney pertama kali beredar di internet saat mereka hendak makan malam di Los Angeles.
ADVERTISEMENT
Konsultan yang mengurus strategi pemasaran Spectacles itu menginginkan Sabbat membuat konten minimal empat posting, yang terdiri dari satu unggahan foto di linimasa Instagram dan tiga unggahan Instagram Stories.
Keempat konten itu akan dibuat selama New York Fashion Week di AS, serta acara peragaan busana di Milan atau Paris. Sabbat juga diharap untuk berpose memakai kacamata Spectacles 2 selama pertunjukan di Eropa. Namun, ia tidak melakukan apa yang diminta dalam kontrak tersebut.
Sabbat ingkar
PR Consulting kemudian menggugat Sabbat karena melanggar kesepakatan kontrak senilai 60 ribu dolar AS atau sekitar Rp 900 juta. Gugatan diajukan di sebuah pengadilan di New York.
Sabbat dinilai gagal dalam menjalankan kesepakatan mempromosikan Spectacles 2, meski ia sudah menerima pembayaran di muka sebesar 45 ribu dolar AS atau sekitar Rp 680 juta.
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Selebgram Luka Sabbat. (Foto: Luka Sabbat/Instagram)
Sabbat hanya membuat satu konten foto untuk linimasa Instagram dan satu unggahan Stories. Tetapi ia tidak posting satu konten Stories di New York dan satu Stories di Milan atau Paris yang seharusnya menyertakan tautan halaman web ke produk Spectacles 2. Sabbat juga tidak memotret dirinya dengan Spectacles di ruang publik kota-kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Parahnya lagi, PR Consulting juga menyebut Sabbat tidak mengirimkan draf konten yang akan diunggah di akun Instagram-nya, sehingga PR Consulting tidak diberi kesempatan untuk meninjau (preview) konten.
Meski sudah dituntut, Sabbat menolak mengembalikan uang 45 ribu dolar AS yang sudah diterimanya, serta tidak mau bayar 45 ribu dolar AS tambahan untuk biaya kerugian, bunga, dan biaya pengacara PR Consulting.
Seorang juru bicara Snap mengatakan kepada Gizmodo melalui email bahwa mereka tidak memiliki keterlibatan dalam keputusan PR Consulting dalam mengajukan gugatan kepada Sabbat.