Siang Ini, Kimi Hime Temui Kominfo Bahas Konten Video di YouTube

29 Juli 2019 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Influencer gaming Kimi Hime Foto: Instagram: Kimi Hime
zoom-in-whitePerbesar
Influencer gaming Kimi Hime Foto: Instagram: Kimi Hime
ADVERTISEMENT
YouTuber gaming Kimberly Khoe alias Kimi Hime dijadwalkan akan bertemu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Senin (29/7) siang ini. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas konten video Kimi Hime di YouTube yang dianggap vulgar.
ADVERTISEMENT
Jadwal pertemuan ini telah dipastikan oleh Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu. Ia membenarkan jika Kimi Hime akan datang memenuhi panggilan Kominfo.
"Iya mas...dijadwalkan jam 11.00 di Kemkominfo," ujar Ferdinandus, saat ditanyakan soal pertemuan tersebut, lewat pesan singkat kepada kumparan.
Kimi Hime dipanggil oleh Kominfo menyusul konten videonya yang dianggap vulgar dan melanggar UU ITE pasal 27 ayat 1. Tiga video Kimi Hime di YouTube pun telah diblokir dan enam video lainnya masuk dalam Restricted Mode dengan batasan umur.
YouTuber gaming, Kimi Hime. Foto: Kimi Hime/Instagram
Sebelum melakukan pemblokiran ini, Kominfo mengaku mendapatkan aduan konten dari masyarakat hingga anggota DPR RI. Pemanggilan sendiri telah dilakukan sejak pekan lalu oleh Kominfo, hingga akhirnya kini Kimi Hime bersedia untuk memenuhi panggilan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami tetap meminta dia untuk merespons Kominfo untuk memberikan keterangan mengapa membuat konten seperti itu. Kita tetap terbuka untuk diskusi walaupun sudah ada pemblokiran atas permintaan kita kepada Google," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kimi Hime sempat membuat video pembelaan di YouTube dengan judul 'DEAR BAPAK PRESIDEN JOKO WIDODO'. Dalam video itu, ia mengadu ke Presiden Jokowi dan merasa konten-kontennya tidak ada yang melanggar peraturan di YouTube dan hukum di Indonesia.
"Kalau memang saya ada melanggar Undang-Undang, kalau memang saya harus diproses secara hukum, ya tolong dijelaskan saja salah saya dimana. Tapi kalau misalkan pemerintah menghapus konten saya tanpa peraturan yang jelas, cuma karena asumsi dan opini saja tanpa ada aturan tertulis, saya merasa bahwa ini adalah ketidakadilan," ucap Kimi, dalam videonya.
ADVERTISEMENT