Siapa Sosok di Balik Percakapan Grup WA 'Anak STM Dibayar' yang Viral?

1 Oktober 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi chatting. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi chatting. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, beredar tangkapan layar alias screenshot percakapan di grup WhatsApp yang menunjukkan kelompok anak STM yang dibayar untuk mengikuti demonstrasi di Gedung DPR RI. Awalnya, screenshot itu diedarkan oleh akun Twitter bernama @yusuf_dumdum dan @OneMurtadha.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitannya, keduanya bilang anak-anak STM yang mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR belum lama ini mendapatkan bayaran. Keduanya mengunggah empat screenshot percakapan grup WhatsApp yang melibatkan anak STM tersebut.
Dari screenshot-screenshot itu, terlihat obrolan anak STM yang menunjukkan jika mereka belum mendapat bayaran dari 'koordinator' aksi tersebut. Cuitan ini dibuat pada Senin (30/9), sekitar pukul 19.14 WIB.
Siswa STM ikut demo di depan DPR Aceh. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Tentu saja cuitan dari @OneMurtadha itu menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen, apakah benar massa aksi demo di DPR itu massa bayaran?
Netizen yang penasaran pun menyelidiki nomor-nomor telepon yang tertera dalam percakapan grup WhatsApp tersebut. Diketahui, mereka menggunakan aplikasi Truecaller dan Getcontact untuk mengetahui identitas dari pemilik nomor-nomor di grup WhatsApp itu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, pencarian netizen pada nomor-nomor it mengarah kepada oknum petugas. Tapi ini sebatas tebakan netizen, belum pasti benar. Ini diketahui lewat nama kontak nomor-nomor yang ada di grup WhatsApp tersebut. Tapi sebelum kamu bingung, di sini kami akan menjelaskan bagaimana cara kerja dari aplikasi Getcontact.
Cara kerja Getcontact
Untuk mencari tahu identitas pemilik sebuah nomor telepon misterius, kamu hanya perlu menyimpan nomor tersebut terlebih dahulu. Kemudian, buka aplikasi Getcontact di smartphone milikmu. Di kolom bagian atas, kamu dapat memasukkan nomor telepon yang ingin dicari nama kontaknya.
Setelah pencarian dilakukan, kamu akan mendapatkan beberapa 'tags' dari nomor tersebut. Maksud tags di sini adalah nama-nama kontak dari nomor tersebut yang disimpan di berbagai ponsel. Jadi, terlihat nama siapa pemilik nomor-nomor tidak dikenal tersebut.
Aplikasi Getcontact. Foto: Screenshot Aplikasi Getcontact
Dalam kasus percakapan anak STM yang viral ini, netizen menemukan nama-nama pemilik kontak itu berkaitan dengan kepolisian. Maksudnya, ada yang nama kontaknya memakai atribusi 'Brimob' atau 'Mabes Polri'. Hal inilah yang membuat netizen menduga percakapan itu hanya tipu-tipu belaka.
ADVERTISEMENT
Ketika tim kumparan menjajal aplikasi Getcontact dan mencari nomor-nomor yang ada di percakapan grup WhatsApp dari @OneMurtadha, entah ini sebuah kebenaran atau bukan, nama-nama kontaknya mengarah ke oknum petugas.
Kini, cuitan @OneMurtadha yang berisi screenshot percakapan anak STM dibayar itu telah dihapus. Tidak diketahui mengapa @OneMurtadha menghapus cuitannya tersebut.
Walau begitu, kita juga tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa nama-nama kontak yang didapatkan dari aplikasi Getcontact itu mengindikasikan pemilik nomornya adalah polisi. Ini dikarenakan tag nama-nama kontak itu menyesuaikan dengan nama kontak yang disimpan di ponsel orang lain. Misalnya, ada seseorang menyimpan nomor yang dicari dengan nama kontak 'Adi Polri', maka nama itu yang akan keluar di Getcontact.
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
Pihak kepolisian sendiri telah menanggapi tudingan percakapan 'palsu' itu. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo telah membantahnya dan menduga hal itu sebagai propaganda. Ia bahkan mengancam orang yang menyebar tudingan itu dapat dipidana.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Bareskrim akan melakukan pelacakan terkait percakapan 'anak STM dibayar' yang viral ini.
Siapakah sosok sebenarnya di balik percakapan grup WhatsApp 'anak STM' ini? Apakah benar-benar anak STM yang dibayar untuk melakukan unjuk rasa? Atau polisi? Atau kelompok lain yang mau bikin panas keadaan?