Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Layanan purna jual atau after sales pada produk smartphone sangat menjadi perhatian publik, sebab ia adalah nilai tambah di tengah persaingan yang super ketat. Layanan purna jual di industri smartphone, tidak hanya menjamin ketersediaan garansi dan service center saja, tetapi juga pembaruan keamanan serta sistem operasi yang nyatanya tidak kalah penting.
ADVERTISEMENT
Lembaga riset Counterpoint menemukan fakta bahwa smartphone Nokia mendapatkan pembaruan atau update sistem operasi lebih cepat dibandingkan produsen lainnya, seperti Samsung, LG, Xiaomi, Huawei, lainnya.
Dalam riset, Counterpoint menghitung data penjualan smartphone mulai kuartal III 2018 ketika Android Pie dirilis, hingga periode terakhir kuartal II 2019. Hasilnya, sebanyak 96 persen smartphone Nokia yang terjual sejak kuartal III 2018 telah mendapatkan update OS Android Pie.
Sementara Samsung di angka 89 persen, Xiaomi 84 persen, dan Huawei 82 persen. Counterpoint juga menghitung produsen smartphone global lainnya, seperti Lenovo dan Oppo yang masing-masing memperoleh presentasi di bawah 50 persen, sementara LG, Vivo, dan lainnya di bawah 20 persen.
Update OS merupakan masalah klasik untuk smartphone Android yang dibuat oleh sejumlah pabrikan. Ini lain ceritanya dengan smartphone Pixel milik Google yang dijanjikan mendapat dukungan update software selama tiga tahun. Bandingkan dengan pesaingnya, iPhone dari Apple, yang menjanjikan update selama empat tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Smartphone Android yang paling mahal pun cenderung mengalami pelambatan update setelah dua atau tiga tahun. Beberapa ponsel Android malah tidak didesain untuk menjalankan versi terbaru pada sistem operasinya.
Situasi telah membaik seiring waktu. Google membuat perubahan pada Android agar membuatnya lebih mudah bagi produsen untuk memberikan pembaruan tepat waktu. Google mulai mengharuskan smartphone menerima minimal dua tahun pembaruan keamanan.
Kemudahan pembaruan sistem operasi sebenarnya membuat bahagia para pengembang aplikasi yang dengan mudah meningkatkan fitur dari aplikasi yang dibuatnya. Sementara lambatnya pembaruan malah membuat banyak konsumen menjalankan versi Android lawas, yang akan membuat hidup pengembang lebih sulit untuk membuat kode ke berbagai perangkat yang lawas.