Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perusahaan rintisan (startup) di bidang kecerdasan buatan, Prosa.ai, mendapatkan suntikan dana baru yang masuk dalam putaran pendanaan seri A. Investasi ini dipimpin oleh GDP Venture.
ADVERTISEMENT
Prosa.ai merupakan startup yang fokus pada teknologi pemrosesan teks (natural language processing/NLP) dan suara (speach) dalam Bahasa Indonesia. Ia berdiri sejak tahun 2018.
CEO GDP Venture Martin Hartono menyatakan, Prosa.ai mampu menunjukkan Indonesia telah berhasil mengembangkan teknologi AI yang canggih. Hal ini menjadi spesial mengingat masih terbatasnya jumlah tenaga ahli di bidang ini.
“Walaupun jumlah talent AI terbatas termasuk di Indonesia, tetapi para pendiri Prosa.ai menunjukkan bahwa Indonesia mampu untuk mengembangkan teknologi AI dan Prosa.ai pun telah menunjukkan progress yang sangat baik dalam waktu singkat,” ungkap Martin dalam pernyataan resmi, Kamis (20/6).
Martin percaya bahwa Indonesia mampu menyesuaikan kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang sedang berkembang untuk menunjang industri lain. Ia berharap investasi di teknologi AI ini bisa menyumbang besar pada kemajuan teknologi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
GDP Venture menilai bahwa Prosa.ai merupakan salah satu perusahaan terbaik di Indonesia yang bergerak di bidang AI. Alasannya karena pendiri Prosa.ai mempunyai pengalaman kredibel serta tim yang kuat untuk mengembangkan teknologi handal.
Startup ini didirikan oleh Ayu Purwarianti dan Dessi Puji Lestari, yang merupakan ahli terkemuka dalam teknologi NLP dan Speech. Ada juga nama Teguh Eko Budiarto yang merupakan seorang pengusaha yang telah lama berkecimpung dan berpengalaman di bidang teknologi informasi.
Kini, perusahaan sudah berhasil merekrut lebih dari 20 orang Data Scientist yang berfokus pada AI, 16 orang data annotators, (Linguistics) NLP & Speech products, data dan services yang berasal dari industri teknologi, pemerintahan, dan akademisi.
CEO Prosa Eko Budiarto turut mengungkapkan kegembiraannya atas pendanaan terbaru yang diterima perusahaannya. Ke depannya, kata Eko, dana ini akan dimanfaatkan untuk memperkuat tim serta meningkatkan produk dan data.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk Prosa.ai dan kami sangat gembira mendapatkan pendanaan series A dari GDP Venture, setelah sebelumnya kami juga menerima seed funding dari GDP Venture,” ujarnya.
Adapun produk yang telah dikembangkan oleh Prosa.ai adalah Prosa Hoax Intel, NLP Toolkit API, Concept-Sentiment, Chatbot NLP Processing, Text Data Sets, Voice Biometrics, Speech Datasets, Speech-to-Text, Text-to-Speech, Conversational Analytics and Meeting Analytics for Bahasa Indonesia.
Salah satu produknya yang terkenal dan sudah diimplementasikan ialah Chatbot Antihoaks di Telegram. Chatbot ini adalah produk hasil kerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk mengecek kredibilitas sebuah berita, artikel, atau tautan yang diberikan masyarakat melalui fitur chat untuk mengurangi penyebaran hoaks.
ADVERTISEMENT