Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejak Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai wilayah ibu kota baru Indonesia, Telkomsel langsung menyatakan siap memaksimalkan infrastruktur jaringan telekomunikasi mereka di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Telkomsel sudah berinisiatif menyiapkan infrastruktur telekomunikasi di titik-titik yang mereka prediksi bakal dipenuhi oleh para pelanggan di wilayah ibu kota baru itu. Setidaknya ada tiga jalur yang sudah dan akan diperkuat jaringan Telkomsel.
"Pertama, jalur lalu lintas Balikpapan-Samarinda, ini jalur normal. Ini kita perkuat jaringan di sana. Overall 4G sudah seamless. Jalur kedua, tol Balikpapan-Samarinda, kita support tol ini. Ketiga jalur lintas Sepaku-Penajam," kata Rahmad Putra Jaya, GM Network Operation Quality Management Telkomsel Regional Kalimantan, dalam jumpa pers di Balikpapan, Senin (23/9).
Rahmad menambahkan, jalur lintas non-tol Balikpapan-Samarinda memiliki ruas jalan sepanjang 116 kilometer. Sepanjang jalan itu mereka mengaku telah membangun 170 base transceiver station (BTS), dengan masing-masing 120 unit BTS broadband (3G dan 4G) dan 50 unit BTS 2G.
Sementara jalur lintas Sepaku-Penajam, yang panjangnya mencapai 91 kilometer, juga telah dibangun 170 BTS dengan pembagian jenis layanan BTS yang sama dengan yang dipasang pada jalur non-tol Balikpapan-Samarinda.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk jalur tol Balikpapan-Samarinda, Telkomsel telah menyiapkan 120 BTS yang akan dibangun. Semua BTS tersebut terdiri dari 90 BTS broadband dan 30 BTS 2G.
Bicara tol Balikpapan-Samarinda, proyek ini memiliki ruas jalan sepanjang 99,35 kilometer, yang nantinya akan tersambung tol di atas laut yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara sepanjang 7,35 kilometer. Tol Balikpapan-Samarinda sendiri ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2019 mendatang.
Selain tiga jalur tersebut, Telkomsel juga tengah memantau empat area yang mungkin berpotensi menjadi titik pusat ibu kota baru, yakni Kelurahan Riko, Pemaluan, Bumi Harapan, dan Bukit Raya. Empat titik ini, kata Rahmad, merupakan hasil observasi yang dilakukan Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika Penajam Paser Utara.
ADVERTISEMENT
"Ini daerah yang katanya potensial jadi ibu kota. Pertanyaannya, di sana ada sebagian blankspot (tidak ada sinyal seluler). Jalur lintas terus terang ini jalur kecil cuma sepi sekali, hutan, kita kesulitan. Kalau 2G sudah ada, tapi broadband ini jarak sampai 10 kilometer," ucap Rahmad.
Meski begitu, hal itu tak jadi masalah. Telkomsel mengaku tetap berkomitmen membangun jaringan di empat wilayah tersebut, dengan mengganti teknologi dengan pita frekuensi 900 MHz.
Telkomsel saat ini sudah memiliki satu site untuk pembangunan infrastruktur di Bukit Raya, satu site di Bumi Harapan, dua site di Pemaluan, dan dua site di Riko.
"Intinya kami dari Telkomsel sudah menyiapkan infrastruktur pendukung, karena terus terang titik ibu kota ada di mana kita belum tahu. Tapi sambil menyiapkan, itu kami menyediakan infrastruktur," tutup Rahmad.
ADVERTISEMENT