Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Instagram adalah salah satu kanalnya. Tidak dipungkiri media sosial milik Facebook itu jadi salah satu cara terbaik untuk menikmati koleksi tweet lucu atau meme terbaik dari Twitter.
Sayangnya, gara-gara hal itu pula banyak pengguna Twitter yang komplain kepada pengguna Instagram untuk jangan suka ‘nyolong’ lawakan mereka. Menyadari keluhan para penggunanya itu, Twitter pun membuat solusi dengan cara yang cukup ‘slengean’.
Salah satu dari cuitan itu meminta agar Twitter melakukan tindakan soal kebiasaan Instagram yang membiarkan penggunanya ‘nyolong’ candaan mereka. Tentu, Twitter bermain dengan cara yang benar. Pihak perusahaan meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik cuitan untuk posting screenshot tweet mereka di Instagram.
ADVERTISEMENT
Dengan begini, Twitter seolah setuju untuk ikut ke dalam permainan Instagram untuk membantu warga platform menikmati lawakan yang hampir tidak pernah secara original dibuat di platform-nya. Setidaknya, dengan cara ini, pemilik lawakan akan merasa diapresiasi karena Twitter meminta izin untuk memasukkan lawakan mereka agar lebih viral di media sosial tetangga.
Menurut laporan The Verge, ini bukanlah fenomena yang jarang terjadi. Pengguna Instagram, khususnya mereka yang masih di bawah 30 tahun, mengetahui potensi besar untuk terkenal dan meraup keuntungan dari mengkoleksi tweet lucu untuk di-posting di Instagram.
Bahkan, seorang kreator konten bernama Cori Amato mengaku konten Twitter yang di-posting di Instagram bisa jadi lebih lucu dan mendapatkan lebih banyak engagement ketimbang di Twitter itu sendiri. Ia juga menyarankan, daripada cuitan lucumu basi di Twitter, lebih baik candaan itu dipindahkan ke Instagram supaya lucunya tahan lama.
ADVERTISEMENT
“Kamu pasti berpikir, ‘saya viral nih di Instagram. Setidaknya ada 50.000 orang yang suka dengan konten saya,” kata Cori. “Tapi sebenarnya, orang-orang itu tidak benar-benar peduli dengan apa yang saya tulis di cuitan.”
“Ketika saya posting di Instagram, saya bisa menargetkan dapat 2.000 Likes dalam satu postingan. Tapi kalau di Twitter, saya cuma bisa berharap 2 Retweet dan 20 hingga 30 Likes,” imbuhnya.
Memang ada bagusnya bagi pengguna Twitter , yang juga seorang kreator konten, meneruskan cuitan lucunya ke Instagram, agar mendapat lebih banyak apresiasi. Tapi, kalau aktivitas kurasi konten lucu dilakukan oleh akun-akun receh yang asal comot konten, hal itu justru bikin pemilik konten merasa tidak dihargai.
Kalau menurutmu, bagaimana?
ADVERTISEMENT