Xiaomi Produksi 700.000 Smartphone per Bulan di Batam

20 Mei 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Xiaomi menggandeng PT Sat Nusapersada di Batam untuk merakit smartphone-nya yang dipasarkan di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai syarat untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
ADVERTISEMENT
Di pabrik tersebut, Xiaomi mengaku mampu memproduksi 700.000 unit smartphone selama satu bulan. Semua ini dilakukan demi memenuhi permintaan pasar terhadap ponsel Xiaomi, salah satunya Redmi Note 7.
"Teman-teman bisa lihat sendiri ada 3 line produksi adalah upaya dari Xiaomi untuk membuktikan proses produksi," aku Steven Shi, selaku Country Head Xiaomi Indonesia, kepada media dalam kunjungan pabrik Sat Nusapersada di Batam, Senin (20/5).
Steven Shi, Country Head Xiaomi Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Shi berkata, saat ini Xiaomi tengah memaksimalkan produksi Redmi Note 7 karena banyaknya permintaan terhadap smartphone itu di pasar. Kondisi tersebut membuat pihaknya dalam kondisi siaga untuk perlu atau tidak menambah lini produksinya.
"Jadi disesuaikan permintaan dan supply. Jadi ketika kami merasa akan sangat ditambah akan tambah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga diungkap oleh General Manager Sat Nusapersada Alex Candra. Ia berkata jumlah produksi yang ada di manufakturnya ini berdasarkan permintaan pasar. Jika permintaan menurun, bukan tidak mungkin lini produksinya akan dikurangi.
"Setiap bulan kami sesuaikan dengan orderan yang ada jadi bisa tambah dikit atau kurang dikit. Begitu juga dengan jumlah karyawannya," ungkap Alex.
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Sebelumnya, perusahaan asal teknologi asal China itu mengumumkan pencapaian bahwa mereka telah memproduksi 10 juta smartphone untuk pasar Indonesia yang dirakit di Sat Nusapersada, Batam, pada April 2019 lalu. Xiaomi juga mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan lokal untuk operasi sehari-hari mulai dari perakitan, pengemasan, hingga pengontrolan kualitas di pabrik tersebut.
Untuk mempercepat ekspansi, Xiaomi menggelar beberapa program akselerasi untuk karyawan pabrik, seperti pelatihan bahasa, pelatihan komputer, dan berbagai pelatihan keterampilan non-teknis (soft skill).
ADVERTISEMENT