5 Fakta Jembatan Ampera di Palembang, Pernah Masuk ke Dalam Game PB

19 Juli 2018 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Ampera di malam hari (Foto: Flickr/Hadi Kardhana)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera di malam hari (Foto: Flickr/Hadi Kardhana)
ADVERTISEMENT
Jembatan Ampera kini menjadi salah satu lambang kota yang terkenal di Palembang. Selain menjadi penghubung sungai Musi, Jembatan Ampera nyatanya juga menyimpan beragam fakta unik yang jarang diketahui orang.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah tentang Jembatan Ampera yang dibangun pada tahun 1962, ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV. Hal ini juga turut menarik perhatian langsung Presiden RI, Jokowi. Melalui akun Twitter resminya, ia turut mencuitkan fakta tentang jembatan yang sangat indah bila dilihat pada malam hari itu.
Dan kini, setelah 56 tahun kemudian, Palembang yang merupakan tempat Jembatan Ampera berdiri gagah menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan, untuk menyambut pesta olahraga terbesar di Asia tersebut, Jembatan Ampera juga turut direhabilitasi.
Namun, tak hanya sekadar fakta mengenai keterikatannya dengan Asian Games, nyatanya Jembatan Ampera juga memiliki fakta lainnya yang tak kalah menarik. Apa saja? Berikut ulasannya:
1. Mengalami Perubahan Warna
Jembatan Ampera tempo dulu (Foto: Flickr/Ferdian Musliansyah )
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera tempo dulu (Foto: Flickr/Ferdian Musliansyah )
Jembatan Ampera terkenal dengan warna merah menyalanya. Namun, tahukah kamu kalau jembatan di kota Wong Kito Galo ini pernah berubah warna hingga tiga kali? Ya, tiga kali.
ADVERTISEMENT
Saat didirikan, Jembatan Ampera berwarna abu-abu. Kemudian diganti menjadi kuning pada tahun 1992, dan terakhir dicat warna merah pada tahun 2002. Warna merah inilah yang jadi warna khas Jembatan Ampera hingga kini.
2. Awalnya Bukan Bernama Ampera
Bung Karno di Hari Lahir Pancasila (Foto: perpusnas.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Bung Karno di Hari Lahir Pancasila (Foto: perpusnas.go.id)
Nama Ampera yang kita kenal dari jembatan ini ternyata merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Sebutan Ampera diberikan pada tahun 1966 untuk menggantikan nama Jembatan Bung Karno.
Kala itu terjadi pergolakan politik dan anti-Soekarno yang kuat. Padahal sebelumnya, pemberian nama Bung Karno dilakukan untuk menghargai aksi nyata Soekarno dalam memperjuangkan keinginan warga Palembang untuk punya akses di atas Sungai Musi.
3. Pernah Jadi Jembatan Terpanjang di ASEAN
Menara Jembatan Ampera. (Foto: Flickr/Noorhadi Saleh)
zoom-in-whitePerbesar
Menara Jembatan Ampera. (Foto: Flickr/Noorhadi Saleh)
Pembangunan Jembatan Ampera memakan waktu selama tiga tahun. Jembatan yang menghubungkan seberang ilir dan seberang ulu tersebut mulai dibangun pada April 1962 dan selesai pada tahun 1965. Jembatan Ampera kemudian diresmikan pada 30 September 1965 oleh Letjend. Ahmad Yani.
Jembatan Ampera di atas Sungai Musi (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera di atas Sungai Musi (Foto: kumparan)
Jembatan merah ini memiliki panjang sekitar 1.177 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 63 meter dari permukaan tanah. Berdiri persis di atas Sungai Musi, bagian tengah Jembatan Ampera yang berada tepat di atas Sungai Musi terbentang sepanjang 71,9 meter dengan ketinggian 11,5 meter dari permukaan air.
ADVERTISEMENT
Menara Jembatan Ampera memiliki rentang sejauh 75 meter dengan berat 944 ton. Hal ini menjadikan Jembatan Ampera sebagai jembatan terpanjang di ASEAN pada masanya.
4. Pembangunannya Dibiayai Jepang
Jembatan Ampera (Foto: Flickr/ M. Nawi)
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Ampera (Foto: Flickr/ M. Nawi)
Untuk membangun Jembatan Ampera, Pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit pada masanya, yaitu sebesar 4,5 juta dolar Amerika. Biaya ini setara Rp 900 juta dengan kurs 1 dollar Amerika saat itu sebesar Rp 200. Benar-benar bukan biaya yang sedikit di masanya.
Namun, karena Jepang membayarkan kompensasi Perang Dunia II kepada Pemerintah Indonesia, impian masyarakat Palembang untuk punya jembatan di atas Sungai Musi pun dapat tercapai.
Bukan hanya biayanya saja yang berasal dari Jepang, tetapi tenaga ahli dan manufakturnya pun berasal dari Jepang. Perusahaan Fuji Mobil Manufacturing Co. Ltd. lah yang mendapat kesempatan untuk membangun Jembatan Ampera.
ADVERTISEMENT
5. Masuk ke Dalam Game Online Point Blank
Game animasi online Point Blank (PB) pada Maret 2017 lalu memasukkan Jembatan Ampera menjadi salah satu Map tempurnya. Dalam game ini, Jembatan Ampera merupakan Map terpanjang yang dipenuhi lorong dan tempat rahasia yang menarik untuk dimainkan.
Bagaimana menurutmu?