5 Hal yang Harus Kamu Lakukan saat Tersesat di Gunung

12 Juli 2019 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tersesat ketika mendaki gunung adalah hal yang bisa menimpa siapa saja. Ada beberapa faktor penyebabnya; mulai dari kurangnya persiapan saat mendaki, hingga terpisah dari rombongan.
ADVERTISEMENT
Tersesat saat mendaki juga menjadi momok yang menakutkan. Pasalnya, ada beberapa kasus pendaki tersesat yang berakhir dengan tragis, kehilangan nyawa atau malah hingga kini belum ditemukan keberadaanya.
Menurut pendaki berpengalaman, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat kamu tersesat di gunung. Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Jangan Panik dan Tetap Tenang
Pendaki Gunung Merapi Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Ketika panik, kamu tidak bisa berpikir dengan jernih. Hal ini pun diungkapkan oleh salah seorang penggiat alam terbuka yang juga salah satu anggota Tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia, Harley B. Sastha.
Harley menuturkan biasanya begitu sadar tersesat, ada pendaki yang langsung bingung dan panik.
"Jangan panik, harus tetap tenang. Duduk dan rileks. Tenangkan diri. Kemudian sambil mengingat tanda-tanda alam yang kita lihat," ujar Harley saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Kalau kondisi sudah gelap atau berkabut, cari tempat berlindung yang aman atau beristirahat. Gunanya untuk menyimpan energi kita sebelum berjalan kembali.
2. Meninggalkan Jejak untuk Orang Lain
Pendaki Sindoro Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan
Ketika tersesat dan kamu memutuskan untuk mencari rombonganm, sebisa mungkin buatlah tanda yang mencirikan dirimu atau jejak yang dapat dikenali orang lain.
"Kemudian, jika masih terus jalan, tinggalkan tanda-tanda yang mencirikan diri kita, atau jejak yang dapat dikenali tim SAR atau menulis pesan," tambah Harley.
Kamu juga bisa mengingat-ingat tanda-tanda alam yang khas, misalnya batu, pohon atau goa dan lainnya, saat kita mendaki. Hal ini tentunya dapat menjadi patokan untuk diri kita.
3. Menghemat Perbekalan yang Ada
Ilustrasi perbekalan pendaki Foto: Shutter Stock
Perbekalan adalah hal yang terpenting. Ketika tersesat, sebisa mungkin kamu harus menghemat perbekalan yang dibawa. Pasalnya, kita tidak akan tahu kapan tim penyelamat akan datang dan menemukan kita.
ADVERTISEMENT
"Cek lagi apa saja yg masih ada di dalam ransel kita. Misalnya makanan, minuman (kita atur sebaik mungkin yang tersisa), alat penerangan misal headlamp atau senter, baterainya masih ada atau tidak. Hemat-hematlah," papar Harley.
Jika perbekalanmu habis, kamu bisa memanfaatkan apa yang ada di alam. Untuk itu, kamu harus membekali diri dengan pengetahuan bagaimana caranya bertahan hidup di alam.
4. Kembali ke Titik Awal
Pendaki di musim hujan Foto: Bella Cynthia / Kumparan
Saat kamu berjalan terlalu jauh untuk mencari teman namun tidak ketemu, kamu bisa mempertimbangkan untuk kembali ke titik awal. Kembali ke tempat di mana kamu berpisah dengan rombonganmu.
"Kembali ke titik awal sebelum kita sadar sudah keluar dari jalur atau tersesat, tapi setelah kita tenang," imbuh Harley.
ADVERTISEMENT
Alternatif lainnya adalah kamu bisa naik menuju arah puncak sampai ketemu jalur pendakian sebenarnya.
5. Ingat Metode STOP
Carilah lokasi yang rimbun dan aman sebagai tempat untuk mendirikan tenda. Foto: Dok. Pixabay
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan pendaki ketika tersesat. Menurut Harley, salah satunya adalah metode STOP.
"Ingat metode STOP (Site, Thinking, Observation, Planning). Duduklah hingga tenang, lalu berpikir dengan jernih dan waras serta melakukan observasi lingkungan sekitar. Kemudian lakukan perencanaan untuk kembali ke jalan yang benar," tutur Harley.
Setelah melakukan metode tersebut, jangan lupa untuk berdoa; memohon kepada Tuhan akan perlindungan untuk diri kita.