7 Wisata Religi di Jakarta & Banten untuk Temani Libur Lebaran

13 Juni 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Istiqlal (Foto: Flickr/ino marantino)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Istiqlal (Foto: Flickr/ino marantino)
ADVERTISEMENT
Jakarta yang padat merayap selalu terasa sepi dan lebih tenang di masa lebaran. Arus mudik di masa ini memangkas keriuhan Jakarta dan menjadikannya kota yang tenang.
ADVERTISEMENT
Di saat seperti ini, ada baiknya kamu menikmati tenangnya Jakarta dengan melakukan wisata religi ke tempat-tempat ikonik dan sarat dengan nafas Islam. Selain untuk merayakan hari kemenangan, wisata religi menjadi kesempatan baik untuk me-recharge dan menyegarkan iman sebelum kembali memasuki masa produktif bekerja.
Selain Jakarta, Banten yang merupakan tetangga ibu kota Indonesia ini turut memiliki berbagai wisata religi yang wajib dikunjungi. Yuk, lihat apa saja inspirasi wisata religi di kawasan Jakarta dan Banten, seperti dikutip dari Kementerian Pariwisata:
1. Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal  (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Istiqlal (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan )
Masjid terbesar di Indonesia ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka. Dibangun pada 24 Agustus 1961, Masjid Istiqlal adalah buah gagasan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto.
ADVERTISEMENT
Berlapis marmer, Masjid Istiqlal merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Eropa, dan Timur Tengah yang dirancang oleh Frederich Silaban. Mampu menampung kurang lebih 200 ribu orang, tak heran masjid ini setiap tahunnya ramai menjadi lokasi Shalat Ied.
2. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten. (Foto: Flickr/RafiMiftah_Falah)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Banten. (Foto: Flickr/RafiMiftah_Falah)
Masjid Agung Banten merupakan salah satu bangunan bersejarah yang masuk ke dalam kategori cagar budaya. Berdiri sejak masa Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), Masjid Agung Banten memiliki perpaduan nuansa Jawa kuno dan Tiongkok.
Selain karena usia bangunannya yang sudah mencapai ratusan tahun, Masjid Agung Banten dulunya menjadi tempat menyimpan senjata saat zaman penjajahan Belanda. Menaranya yang setinggi 24 meter pun sempat dijadikan sebagai menara pengawas.
3. Jakarta Islamic Center
Jakarta Islamic Center. (Foto: Flickr/Fajar Rahmantyo)
zoom-in-whitePerbesar
Jakarta Islamic Center. (Foto: Flickr/Fajar Rahmantyo)
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta yang berada di Kramat Tunggak, Jakarta Utara ini merupakan karya dari Ahmad Noe-man. Arsitek yang juga mendesain Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa mengikuti berbagai seminar, ibadah salat bersama, dan berbagai program pemberdayaan di sana.
4. Masjid Agung Tanara
Sebuah masjid kuno di Kabupaten Serang, tepatnya di Kampung Tanara menjadi salah satu masjid yang menghadirkan jejak dakwah Islam di Indonesia. Bernama Masjid Agung Tanara, masjid ini merupakan salah satu peninggalan Sultan Banten pertama, yaitu Sultan Maulana Hasanuddin.
Berlokasi dekat dengan rumah kelahiran Syekh Nawawi, Masjid Agung Tanara menyimpan makam tokoh penting yang berperan di masanya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Syekh Abdul Syukur, Syekh Ahmad Almadani, Tubagus Urip, Tubagus Sulaiman, Tubagus Zulkarnain, Patih Jaya Kusuma, dan masih banyak lagi.
5. Masjid Luar Batang
Masjid Luar Batang. (Foto: Flickr/M. Abriyanto Abri)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Luar Batang. (Foto: Flickr/M. Abriyanto Abri)
Masjid Jami Keramat Luar Batang atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Luar Batang berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Didirikan oleh seorang ulama yang dikenal sebagai Habib Husein pada abad ke-18, Masjid Luar Batang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi pendirinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Habib Husein adalah seorang ulama yang menentang Belanda masuk ke Indonesia dan konon pada masa hidupnya memiliki hubungan langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Tak heran masjid ini sering didatangi peziarah dari berbagai tempat. Pemberian nama masjid juga sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang, karena saat ia meninggal, tiga kali jenazahnya hilang dari kurung batang saat hendak digotong.
6. Masjid Agung Al-Azhar
Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)
Masjid Al-Azhar dirancang dengan gaya campuran arsitektur Masjid Hij' di Arab Saudi dan Masjid Qibtiyah di Mesir. Masjid yang awalnya diresmikan sebagai Masjid Agung Kebayoran itu diberi nama Masjid Agung Al-Azhar setelah dikunjungi oleh Syekh Mahmud syaltut, rektor Universitas Al-Azhar pada 1960.
Berdiri di kawasan Kebayoran Baru, Masjid Agung Al-Azhar menjadi salah satu situs tapak sejarah perkembangan Kota Jakarta. Masjid yang juga sebagai tempat bernaungnya Universitas Al-Azhar Indonesia ini menjadi salah satu cagar budaya nasional sejak 19 Agustus 1993.
ADVERTISEMENT
7. Masjid Sunda Kelapa
Masjid Agung Sunda Kelapa. (Foto: Flickr/firdaus usman)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Sunda Kelapa. (Foto: Flickr/firdaus usman)
Dibangun atas prakarsa Ir. Gustaf Abbas, Masjid Sunda Kelapa memiliki bentuk yang lebih fleksibel. Tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, simbol bulan bintang, dan bedug, Masjid Sunda Kelapa memiliki bentuk mirip perahu. Bentuk ini dipilih karena merupakan simbol pelabuhan Sunda Kelapa yang menjadi tempat saudagar Islam berdagang dan menyebarkan Islam.
Terletak di Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng, Jakarta Pusat, Masjid Sunda Kelapa terbentang seluas 9.920 meter persegi dan mampu menampung 4.424 jemaah.