Angkat Budaya Musik Gamelan, Menpar Apresiasi Film Garapan Livi Zheng

18 Agustus 2019 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpar Arief Yahya mengapresiasi film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Menpar Arief Yahya mengapresiasi film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi film Bali: Beats of Paradise, garapan sutradara muda, Livi Zheng, yang mengangkat budaya asli Indonesia yakni musik gamelan.
ADVERTISEMENT
"Saya bangga pada Livi Zheng, salah satu anak muda Indonesia yang punya prestasi di bidang film. Selamat atas karya yang mengangkat salah satu budaya kita yakni musik gamelan," ujar Arief Yahya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan pada Kamis (16/8/).
Arief pun berharap agar para sineas yang mengangkat film bertema pariwisata dan budaya Indonesia semakin meningkat, sehingga lokasi wisata yang dikenal masyarakat pun bertambah.
Penayangan perdana Film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Ia menilai, beberapa film karya anak bangsa yang mengambil latar belakang lokasi wisata banyak yang sukses di pasaran.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan film merupakan media yang efektif untuk mempromosikan pariwisata. Ia mencontohkan seperti film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang mengangkat pariwisata di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sementara film garapan Livi Zheng menceritakan tentang kehidupan seorang seniman asal Bali yang memperkenalkan pariwisata dan budaya daerahnya kepada masyarakat dunia.
Konferensi Pers Film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
"Beberapa saat setelah penayangan film tersebut, lokasi yang digunakan dalam film pun dikunjungi banyak wisatawan," imbuh Arief.
Menurutnya, film Bali: Beats of Paradise dapat menjadi salah satu promosi pariwisata Bali. Untuk diketahui, saat ini kunjungan wisatawan ke Bali mencapai 40 persen dari keseluruhan kunjungan wisatawan di Tanah Air.
Bali memang menjadi salah satu daerah wisata yang berkontribusi terhadap peningkatan devisa. Saat ini, nilainya mencapai 8 miliar dolar AS.
Sementara itu sang sutradara, Livi Zheng, pun berterima kasih atas sambutan dan dukungan yang diterimanya dari berbagai pihak. Baginya, dukungan tersebut memberinya semangat untuk berkarya lebih baik lagi dalam membuat film.
Konferensi Pers Film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
"Sebagai orang Indonesia, harus kita yang mempromosikan negara kita. Karena latar belakang saya adalah film, maka saya menjadikan film sebagai salah satu cara mempromosikan Indonesia. Tidak hanya itu, dalam keseharian, saya pun tetap menggunakan produk Indonesia. Ini menjadi salah satu upaya saya dalam mempromosikan negara kita," tutur Livi Zheng.
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi juga turut menyaksikan premiere film Bali: Beats of Paradise. Senada dengan Arief Yahya, ia pun menyatakan dukungan terhadap film yang mengangkat kisah perjalanan hidup seorang Penari sekaligus Seniman Gamelan Bali bernama I Nyoman Wenten.
"Selamat atas karya Livi Zheng. Semangat terus dalam berkarya,” imbuh Hadi.
Penayangan perdana Film Bali: Beats of Paradise Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Film Bali: Beats of Paradise karya sutradara muda asal Blitar ini menceritakan kolaborasi antara Wenten dengan musisi dunia Judith Hill. Keduanya menggarap lagu Queen of the Hill, yang menggabungkan Gamelan dan Tari Bali, dengan musik barat bergenre funk. Proses pembuatan film ini memakan waktu selama satu tahun.
Sebelum tayang di Indonesia pada 22 Agustus 2019, Bali: Beats of Paradise telah tayang di bioskop-bioskop Amerika Serikat dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk menyaksikan film Bali: Beats of Paradise?