Atasi Overtourism, Red Light District di Amsterdam Ditutup Sementara

14 Desember 2018 12:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan De Wallen di Belanda (Foto: Flickr/not4rthur)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan De Wallen di Belanda (Foto: Flickr/not4rthur)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amsterdam berencana akan menutup red light district De Wallen untuk sementara. Dilansir Conde Nast Traveler, penutupan ini dilakukan untuk mengatasi membludaknya jumlah wisatawan yang menyambangi Ibu Kota Belanda tersebut.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Amsterdam mengalami lonjakan jumlah kedatangan yang cukup tinggi dan hampir menyentuh 20 juta pengunjung di akhir tahun 2018. Jumlah itu bahkan mencapai 20 kali jumlah penduduk lokal.
Sementara ini, pada masa penutupan pemerintah setempat berencana akan membersihkan jalanan De Wallen dari sampah. Namun apabila jumlah wisatawan didapati mencapai 'kode merah', maka Pemerintah Amsterdam akan mengarahkan turis untuk mencoba tempat lain yang dianggap lebih sepi namun memberikan kepuasan yang sama.
Tak hanya menutup red light distict De Wallen, Pemerintah Amsterdam juga akan memberlakukan aturan baru bagi akomodasi seperti Airbnb. Salah satunya adalah dengan membatasi para penyedia untuk meyewakan bangunannya.
Para penyedia Airbnb hanya diberikan kesempatan untuk menyewakan properti miliknya sebanyak 30 kali dalam setahun. Selain itu, red light district De Wallen juga nantinya akan dikawal oleh lebih banyak polisi untuk menjaga agar kondisinya tetap kondusif.
ADVERTISEMENT
Nantinya petugas polisi yang bertugas akan dilengkapi dengan mesin khusus yang akan membantu mereka saat hendak mendenda wisatawan secara langsung di tempat. Jumlah denda yang akan dikenakan berbeda tergantung dengan kesalahan yang dilakukan wisatawan.
Misalnya saja denda sebesar 95 Euro atau setara dengan Rp 1,5 juta untuk wisatawan yang minum di fasilitas publik. Buang air kecil di tempat umum, membuang sampah sembarangan, dan mengganggu ketertiban umum akan dikenakan denda sebesar 140 Euro atau setara dengan Rp 2,3 juta.
Kebijakan mengatasi overtourism (kelebihan jumlah turis) di Amsterdam kali ini bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2017, Amsterdam juga melarang beer bike, yaitu kegiatan bersepeda bersama berkeliling kota sambil minum bir.
ADVERTISEMENT
Padahal beer bike merupakan salah satu atraksi wisata andalan dan kegiatan terpopuler yang dilakukan baik oleh warga setempat atau wisatawan saat pesta bujang.
Rencana penutupan De Wallen dilakukan Walikota Femke Halsema atas desakan warga setempat yang mengaku merasa tidak nyaman. Ombudsman Amsterdam, Arre Zummond, bahkan pernah mengatakan bahwa red light district De Wallen telah menjadi 'kota rimba' karena para pejabat kota yang ia anggap terlalu lamban dalam bergerak.
Sebab, para pekerja seks komersial yang bekerja di kawasan red light district De Wallen Amsterdam kerap mendapat perilaku tak sopan dan kurang menyenangkan dari para turis.
Bagaimana menurutmu?