Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Awalnya Sawah, Begini Asal-usul Gua Kristal di Kupang, NTT
27 Desember 2018 7:38 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Kupang tak hanya dikenal dengan wisata pantainya saja yang menawan. Meskipun selama ini Pantai Pasir Panjang dan Pantai Oetune manjadi destinasi wajib jika ke Kupang, nyatanya masih ada tempat wisata lainnya yang tak kalah menariknya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Gua Kristal, yang memiliki panorama indah dan cantik. Gua yang ada di Kupang Barat ini menyajikan birunya air laut yang pasti akan membuat siapa pun terpesona dibuatnya.
Namun, di balik indahnya panorama yang disajikan, Gua Kristal juga memiliki sejarah yang tak kalah menarik. Gua Kristal sendiri diperkirakan sudah ada sejak zaman Jepang.
“Dulu gua ini juga menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang dan untuk menyimpan barang-barang mereka,” cerita Yan, salah satu penjaga Gua Kristal ketika berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
Uniknya, karena di dalam gua dihiasi berbagai stalaktit dan stalagmit yang warnanya bening, maka gua ini akhirnya dinamai Gua Kristal.
“Dulu memang batu-batu yang ada di dalam gua menyerupai kristal, bening-bening kalau kena cahaya. Cuma karena banyak pengunjung yang datang dan minta batu tersebut, akhirnya habis semua batu di sini,” tambah Yan.
Tak hanya itu, sebelum bernama Gua Kristal, gua ini diberi nama Amnesi. Pemberian nama ini diambil dari nama belakang nenek moyang yang menemukan gua tersebut.
ADVERTISEMENT
“Gua Amnesi ini diambil dari nama belakang nenek yang bernama Amnesi,” ujar Yan.
Sebelum menjadi objek wisata, menurut salah satu pemandu Gua Kristal, Ery Rizki, gua ini merupakan sumber mata air masyarakat sekitar dan juga kerap digunakan sebagai sarana untuk mencuci pakaian. Selain itu, diceritakan pula bahwa Gua Kristal sebenarnya merupakan kebun milik nenek moyang warga bernama Christofer Neno.
“Ceritanya begini, ini dulu nenek moyang kami untuk bikin kebun yang luasnya sampai laut dan gua yang ada di kebun itu digunakan sebagai salah satu sumber mata air ketika musim panas tiba,” ujar Christofer.
Air yang ada di dalam gua dulunya digunakan oleh warga setempat sebagai salah satu sumber air minum. Bahkan bagi yang ingin meminum air dari gua ini, mereka tidak boleh berbicara saat masuk ke sana.
“Syarat minumnya itu tidak boleh ngomong, kalau ngomong dia asin kembali. Tapi kalau tidak ngomong, itu air boleh minum,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari benar atau tidak cerita tersebut, gua ini memang memiliki keindahan luar biasa yang sayang jika dilewatkan. Jadi, jika kamu ke Kupang, jangan lupa mampir ke Gua Kristal, ya.
Berikut cara agar kamu dapat mencapai ke Gua Kristal. Berkendara lah 45 menit dari pusat kota Kupang menuju Desa Bolok (sekitar 13 km), Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sesampainya di Desa Bolok, arahkan kendaraanmu ke arah Pelabuhan Bolok. Sesampainya di pertigaan, ambillah jalan lurus ke arah Kantor Polisi Perairan (Polair) Bolok yang jaraknya sekitar 1 km dari Pelabuhan Bolok.
Jika sudah melihat Kantor Polair, itu artinya kamu sudah semakin dekat dengan lokasi Gua Kristal. Parkir lah kendaraanmu tidak jauh dari Polair, dan kamu tinggal menempuh jarak 100 m dengan berjalan kaki ke arah gua.
ADVERTISEMENT
Selama perjalanan menuju gua, kamu akan melewati jalan setapak yang didominasi tanah, batuan dan pepohonan yang gersang. Setelah berjalan kaki sekitar 5 menit, maka kamu akan menemukan mulut gua yang cukup lebar dan dihuni banyak kelelawar. Dan tiba sudah kamu di Gua Kristal.
Sebagai catatan, jalan atau rute menuju gua ini terbilang cukup sulit karena kamu tidak akan menemukan petunjuk jalan apapun. Jadi, jangan sampai tersesat dan jangan malu untuk bertanya kepada warga sekitar ya.