Bali Dinilai Perlu Inovasi Wisata untuk Turis Lansia Asal Jepang

18 Juli 2019 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Dewata, Bali Foto: Dok. Kemenpar
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Dewata, Bali Foto: Dok. Kemenpar
ADVERTISEMENT
Bali dinilai perlu membuat suatu inovasi paket wisata untuk menyasar turis usia lansia asal Jepang. Sebab, isu jepang mengalami krisis penduduk turut berpengaruh pada pariwisata Bali.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan BPS, sejak tahun 2013 hingga tahun 2017, turis asal Jepang menduduki posisi ketiga paling banyak berkunjung ke Bali. Posisi pertama diduduki oleh Australia dan kedua China. Pada tahun 2018-2019 ini, rata-rata Jepang berada di posisi empat atau lima.
"Nah, karena itu yang menyebabkan orang Jepang sekarang itu, banyak sekali orang muda yang tidak mau nikah. Kalau dia menikah tidak mau punya anak. Kalau dia mau punya anak cuma satu. Itu sudah mereka targetkan betul. Karena nanti ada kekhawatiran, (sedangkan) kalau di Bali kan tidak memikirkan itu,” kata salah satu agen perjalanan Bali-Jepang, I Nyoman Nuarta, di Denpasar, Bali, Kamis (18/7).
Nuarta menilai, Bali harus segera bersiap diri untuk menghadapi perubahan tren turis asal Jepang yang berkunjung ke Bali. Biasanya turis Jepang yang berkunjung ke Bali berusia 40 tahun. Dia memprediksi dalam 10 tahun mendatang, turis yang berwisata berada pada usia lebih tua.
ADVERTISEMENT
"Kalau prediksinya 10 tahunan. Tapi sekarang kita sudah pikirkan," ujar Nuarta.
Ilustrasi lansia di Jepang Foto: Shutter Stock
Bentuk persiapan itu di antaranya meningkatkan promosi wisata ke Jepang, kualitas turis, dan inovasi paket wisata menyasar turis tua.
"Pertama artinya ketika trennya di sana tua, berarti di Bali itu harus betul-betul bagaimana ada suatu paket yang kira-kira untuk orang tua. Itu harus dibuatkan, karena sampai hari ini orang tua yang datang ke Bali belum ada satu tempat (yang cocok untuk mereka). Paling-paling dia santai saja di pantai, di hotel, atau di spa,” kata dia.
Di hubungi terpisah, Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa, mengaku ancaman krisis penduduk di Jepang memang jadi perhatian Bali. Pemprov, kata dia, sedang mengkaji sejumlah wilayah di Bali untuk membangun objek wisata yang dapat dinikmati turis usia lansia. Kajian ini sebenarnya berfokus pada pemerataan pembangunan di Bali.
ADVERTISEMENT
"Kita paket wisata ada beberapa segmen. Kita kan memang khusus pariwisatanya budaya seni tidak memandang usia, tapi rencana untuk retire tourism memang ada, untuk segmen tertentu untuk Bali Utara nanti bisa dikembangkan, kalau orang tua itu kan butuh tanah yang datar," ujar Astawa.
Lebih lanjut, Astawa menuturkan bahwa kini Kabupaten Badung telah menyiapkan sejumlah paket wisata untuk lansia. Sementara itu, sebanyak 350 turis lansia asal Belanda biasanya ramai berkunjung ke Pantai Sanur, untuk menikmati indahnya pantai dan kuliner khas Bali.
"Ini sebenarnya di daerah Badung, sudah ada menerapkan hal itu, di daerah Sembung. Itu lengkap dengan perawatnya, punya market tapi belum besar, baru sekitar 50 kamar," tuturnya.
"Kalau di Sanur, paling menikmati makan, duduk-duduk di pantai, massage. Di daerah dia kan dingin, kadang dia enggak kuat, daripada bayar listrik mahal, dia lebih memilih pergi ke Bali. Biaya makan murah dibandingkan dengan negaranya," pungkas Astawa.
ADVERTISEMENT