Berbahaya, Bandara di China Larang Turis Lempar Koin ke Mesin Pesawat

18 Juni 2019 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi koin China Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi koin China Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bukan turis dari China namanya kalau tidak membuat hal-hal yang mencengangkan. Setelah berkali-kali menjadi pemberitaan, karena 'merusak' destinasi wisata saat traveling, kini turis dari China kembali membuat ulah dengan melemparkan koin.
ADVERTISEMENT
Dilansir Daily Mail, sebuah bandara di China Selatan telah mengeluarkan pemberitahuan khusus bagi penumpang. Pemberitahuan tersebut berisi peringatan pada penumpang untuk tidak melemparkan koin ke dalam mesin pesawat.
Baik untuk mendapatkan keberuntungan maupun mencari nasib baik. Sebab, mitos tersebut bukannya dapat memberikan hasil yang baik, justru dapat membawa kesialan bagi penumpang sebagai gantinya.
Ilustrasi melempar koin Foto: Shutter Stock
Pemberitahuan ini dibuat sebagai respons pihak bandara menyusul sejumlah insiden pelemparan koin yang terjadi, baik di China maupun di bandara negara lainnya. Bandara Internasional Phoenix di Sanya, Pulau Hainan, bahkan baru saja membuat pemberitahuannya sekitar awal bulan Juni.
Agar dapat dipahami oleh seluruh turis dan penumpang, peringatan tersebut bahkan dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa Mandarin dan Inggris. "Melempar koin di pesawat demi keberuntungan melanggar aturan keselamatan, membawa kesialan (kutukan) dan merupakan tindakan ilegal," begitu pemberitahuan pihak bandara dalam bahasa Mandarin.
ADVERTISEMENT
Sedangkan peringatan yang ditulis dalam bahasa Inggris hanya berbunyi, "Membuang uang ke dalam pesawat terbang untuk berdoa demi keberuntungan adalah tindakan ilegal,"
Ilustrasi turis asal China berpetualang Foto: Shutter Stock
Seorang pegawai bandara mengatakan pada China Youth Daily, bahwa penggunaan kata kutukan dilakukan untuk menargetkan para penumpang yang percaya takhayul maupun mitos. Hal ini karena mereka biasanya lebih fokus pada kata tersebut ketimbang istilah ilegal.
Ia juga menambahkan, bahwa akan ada staf tambahan yang dikerahkan untuk mengawasi penumpang saat boarding ke dalam pesawat. Untuk mencegah penumpang melakukan coin tossing atau melempar koin, maupun pelanggaran keamanan lainnya di bandara dan dalam armada.
Ilustrasi melempar koin Foto: Shutter Stock
Seperti yang diberitakan Daily Mail, menurut Beijing News dalam paruh pertama tahun 2019 saja ada sekitar 10 insiden pelemparan koin yang dilaporkan di China. Bulan April lalu, seorang nenek berusia 61 tahun tertangkap tangan tengah melempar koin dari jembatan saat naik penerbangan China Southern Airlines di Nanning, Provinsi Guanxi.
ADVERTISEMENT
Masih di bulan April, seorang wanita berusia 66 tahun bahkan ditahan hingga 10 hari ketika ketahuan melemparkan enam koin ke adalam pesawat di Bandara Internasional Hohhot Baita. Akibatnya, 100 penumpang yang seharusnya berangkat harus dipindahkan ke pesawat lainnya, dan baru bisa lepas landas setelah penerbangan ditunda selama dua jam.
Di waktu berbeda, pada tanggal 2 April, seorang pria berusia 31 tahun tertangkap kamera melemparkan tiga koin dari jembatan ke dalam mesin pesawat saat berada di Bandara Internasional Wuhan Tianhe di Provinsi Hubei. Alasannya sama, ia berharap bisa mendapatkan keberuntungan.
Ilustrasi mesin pesawat Foto: Shutter Stock
Pria bermarga Xia itu mengatakan pada polisi, bahwa tindakan itu dilakukan karena disuruh oleh sang ibu mertua. Sebab, penerbangannya tersebut merupakan penerbangan pertama bagi anaknya (istri dari pria itu). Ia kemudian ditahan hingga 10 hari.
ADVERTISEMENT
Seorang profesor di Universitas Penerbangan Sipil China mengungkapkan, bahwa melemparkan koin ke dalam mesin pesawat akan menyebabkan kerusakan. Mesin pesawat terbang akan rusak parah atau bahkan hancur apabila koin tersedot ke dalamnya.
"Mesinnya bisa bergetar, kehilangan kecepatan, dan bahkan berhenti di udara jika sebuah koin tersedot masuk ke dalam intinya. Itu akan menempatkan seluruh penumpang pesawat dalam risiko yang besar," jelas sang profesor, seperti diberitakan Daily Mail.
Bagimana menurutmu?