Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pasca-bencana tsunami Selat Sunda yang melanda beberapa waktu lalu, keindahan beberapa destinasi wisata di sekitarnya sempat memudar, tak terkecuali dengan Tanjung Lesung.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, Selat Sunda pun mulai bangkit dan kini pesonanya telah bisa kembali dinikmati oleh wisatawan.
Berdasarkan undangan langsung dari Kementerian Pariwisata, kumparan berkesempatan langsung untuk menjelajahi Tanjung Lesung beberapa waktu lalu.
Perjalanan menuju Tanjung Lesung ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam dari Jakarta. Setibanya di Tanjung Lesung, kumparan berkesempatan untuk menginap di Tanjung Lesung Beach Hotel yang kini sudah mulai bangkit pasca-terjangan bencana tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.
Setelah kumparan dan rekan-rekan media lainnya mendapatkan kunci kamar hotel, kami pun langsung bergegas menuju kamar. Ketika memasuki area kamar hotel memang terlihat adanya beberapa bangunan yang mengalami kerusakan dan sedang dalam tahap renovasi ulang.
Selepas istirahat di kamar, jam menunjukkan waktu pukul 04.30 pagi, keheningan malam saat itu pun berganti dengan kesibukan kami dan rekan media lain yang ingin melihat panorama sunrise atau matahari terbit di Pantai Tanjung Lesung.
Karena memang Tanjung Lesung dikenal memiliki beberapa spot terbaik untuk melihat sunrise. Selain itu, Tanjung Lesung juga menjadi tempat yang tepat bagi wisatawan untuk 'berburu' milky way atau gugusan galaksi bima sakti.
ADVERTISEMENT
Ada dua tempat rekomendasi untuk berburu milky way di Tanjung Lesung, bisa dari pantainya atau dari gunung di sekitarnya.
Embusan angin yang menerpa dan deburan ombak bersaut-sautan mengiringi perjalanan kumparan menuju salah satu spot melihat sunrise terbaik di Tanjung Lesung.
Gelapnya malam membuat sinar lampu dari smartphone pun menjadi teman akrab sepanjang perjalanan kami. Karena memang pihak pengelola belum memasang beberapa lampu penerangan jalan yang rusak.
Kami pun berjalan di jalan setapak yang dulunya menjadi tempat jogging track di sekitar pantai. kumparan juga melihat terdapat beberapa bagian jalan yang hancur karena terjangan tsunami pada waktu itu.
Meski begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk berburu sunrise di Tanjung Lesung. Setelah berjalan kurang lebih 400 meter, sampailah kumparan di salah satu spot untuk melihat sunrise di Tanjung Lesung.
ADVERTISEMENT
Area tersebut berada di bagian pesisir pantai paling Barat. Saat berada di sini kami pun disambut dengan pasir pantai dengan karang-karangnya yang berwarna putih.
Ketika matahari mulai muncul dari peraduannya, mata kamera kami pun siap untuk mengabadikan momen-momen indah tersebut. Benar saja, pemandangan yang indah tersebut dapat ditemukan di tempat ini, birunya langit bercampur dengan warna keemasan dengan latar belakang perbukitan yang indah membuat siapapun seolah tak ingin beranjak dari tempat ini.
Setelah puas menikmati indahnya sunrise dan kini matahari pun perlahan meninggi, maka bergantilah pemandangan yang ada dihadapan kami yaitu dengan suguhan jernihnya air di sekitar pantai Tanjung Lesung.
Tak hanya itu saja, kami bahkan juga bisa melihat dengan jelas ikan-ikan kecil yang sedang berenang ke sana ke mari. Panorama keindahan Tanjung Lesung yang sungguh memanjakan mata tersebut tentunya sayang untuk kamu lewatkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Berikut panorama sunrise yang dari Pantai Tanjung Lesung:
Jadi, kapan kamu akan berlibur ke Tanjung Lesung?