Berkenalan dengan Suku Hopi yang Ramalannya Kerap Terbukti

9 April 2019 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Hopi Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Suku Hopi Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suku Maya kerap kali diidentikkan sebagai salah satu suku yang ramalannya sering terbukti. Tapi selain Suku Maya, sebenarnya juga ada suku lain yang prediksi masa depannya tepat, ialah Suku Hopi.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Sun, salah satu ramalan Suku Hopi yang terkenal adalah ular besi, yang kini kita ketahui sebagai kereta api. Kemudian, mereka juga memprediksi adanya tanah bersilang dengan batuan yang berarti jalan raya. Hingga prediksi lautan yang menjadi hitam dan makhluk yang hidup di dalamnya akan sakarat yang benar terjadi di tahun 2010.
Lantas siapa sebenarnya Suku Hopi?
Kelompok Suku Hopi Foto: Wikimedia Commons
Suku Hopi merupakan sebuah kelompok yang mendiami Amerika Barat Daya, tepatnya di Arizona. Mereka tinggal di rumah tradisional yang terbuat dari batu.
Pada awalnya, mereka menggantungkan hidup dengan berburu. Namun, sekitar tahun 700 Masehi, Suku Hopi mengubah haluan menjadi petani dengan menanam jagung, aneka jenis kacang-kacangan, labu, hingga bunga matahari.
Suku Hopi, Suku Asli Amerika Foto: Wikimedia Commons
Sebagai salah satu suku primitif, Suku Hopi percaya pada Animisme. Mereka mempercayai roh leluhur atau dewa yang disebut Kachinas, yang wujudnya berupa binatang atau elemen alami.
ADVERTISEMENT
Mereka juga percaya bahwa sebelum di bumi, Suku Hopi telah hidup di banyak tempat. Sebelum tiba di bumi, mereka melewati perjalanan yang sulit untuk mencari tempat tinggal.
Suku Hopi Tengah Berkumpul Foto: Wikimedia Commons
Lebih lanjut, mereka juga percaya bahwa mereka hidup di ‘Dunia Keempat’, karena dibawa oleh para dewa. Sementara ‘Dunia Pertama’ sudah hancur oleh api, ‘Dunia Kedua’ hancur karena es, dan ‘Dunia Ketiga’ hancur karena banjir.
Hingga kini, Suku Hopi masih mempertahankan tradisinya. Mereka masih menjaga arsitektur bangunan rumahnya dengan batu bata yang bertingkat, serta masih mengolah ladang seperti yang dilakukan nenek moyangnya.
Bagaimana menurutmu?