news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berkunjung ke Konservasi 'Rumah Ikan' di Pulau Tidung Kecil

28 Mei 2018 15:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjadi fish shelter atau rumah bagi ikan (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
zoom-in-whitePerbesar
Menjadi fish shelter atau rumah bagi ikan (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
ADVERTISEMENT
Pulau Tidung dikenal sebagai salah satu destinasi wisata masyarakat Jakarta. Letaknya yang berada tidak jauh dari ibu kota membuat pulau ini kerap dijadikan destinasi 'short escape' yang mudah, murah, dan terjangkau.
ADVERTISEMENT
Keragaman biota laut dan terumbu karangnya membuat pulau di Kepulauan Seribu ini juga dikenal indah. Lautnya yang jernih dan bernuansa biru muda yang dihias Jembatan Cinta berwarna pink membuat pulau ini semakin menarik. Tapi tahukah kamu kalau berlibur di Pulau Tidung tak hanya bisa menikmati wisata bahari?
Zona Cinta di Jembatan Cinta, Pulau Tidung. (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zona Cinta di Jembatan Cinta, Pulau Tidung. (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Ya, pulau ini bisa juga kamu kunjungi sebagai sarana belajar lho, khususnya di Pulau Tidung Kecil. Di Pulau Tidung Kecil kamu bisa berkunjung ke berbagai konservasi alam. Mulai dari terumbu karang, mangrove, biawak, pohon pelindung, penyu, kalong, hingga burung ditangkarkan dan dijaga di tempat ini.
Konservasi Pulau Tidung Kecil sudah didirikan sejak lama. Pemerintah dulunya mengonsep pulau ini menjadi pusat budidaya dan konservasi. Hal ini pula yang menjadikan Pulau Tidung Kecil sempat menjadi kawasan agrowisata. Namun sejak tahun 2014, pulau ini berubah menjadi konservasi alam sekaligus wisata advokasi.
Erik Sukardi (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Erik Sukardi (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Erik Sukardi, salah satu pengurus konservasi terumbu karang menuturkan bahwa konsep kawasan wisata advokasi Pulau Tidung Kecil dibuat untuk beri pengalaman wisata baru yang berbeda bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Kami berusaha untuk membuat pulau ini indah. Menjadi wisata advokasi, wisata yang belajar, membuktikan pengalaman seperti menanam mangrove, menanam karang, dan menjaga lingkungan," tuturnya saat ditemui kumparanTRAVEL beberapa waktu lalu.
Konservasi Terumbu Karang Pulau Tidung (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
zoom-in-whitePerbesar
Konservasi Terumbu Karang Pulau Tidung (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
Pulau Tidung Kecil menyimpan kebun terumbu karang seluas 2,5 hektare yang didominasi terumbu karang berjenis Arcopora.
Jenis ini menjadi salah satu jenis yang fokus dibudidayakan oleh konservasi setempat karena memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dengan terumbu karang jenis lainnya. Terumbu karang Arcopora dapat tumbuh sekitar 1 sentimeter per tahunnya, penanaman Arcopora juga mampu memicu pertumbuhan terumbu karang jenis yang lain.
Bibit terumbu karang (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
zoom-in-whitePerbesar
Bibit terumbu karang (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
Awalnya konservasi terumbu karang ini didirikan untuk mengembalikan terumbu karang dan memperbaiki ekosistem yang rusak di Pulau Tidung. Erik juga menuturkan bahwa kerusakan karang di Pulau Tidung terjadi karena berbagai hal.
ADVERTISEMENT
Mulai dari faktor alam yaitu karena gelombang laut, limbah atau sampah, hingga manusia. Bukan cuma dirusak untuk mendapatkan ikan, tak jarang terumbu karang diambil untuk membuat pondasi bangunan oleh warga sekitarnya.
Kurang pahamnya masyarakat sekitar tentang pentingnya terumbu karang dan pengalaman pribadinya sebagai nelayan membuat ia belajar untuk memahami arti terumbu karang bagi manusia.
Penanaman terumbu karang (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman terumbu karang (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
Pada kumparanTRAVEL ia bercerita bagaimana ia berubah dari pelaku perusak terumbu menjadi pelopor pelindung terumbu karang Pulau Tidung.
"Dulu saya waktu masih jadi nelayan pernah injak-injak karang, awalnya dapat ikan, tapi setelah dua bulan saya kesana lagi, tidak dapat apa-apa. Di saat itu saya sadar, hidup ini harus panjang, saya mulai melakukan transplantasi terumbu karang.
Karena terumbu karang itu sumber kehidupan, terumbu karang itu rumahnya ikan. Kalo seandainya rumahnya diganggu, tentu ikannya akan lari, tentu dia tidak akan berkembang biak, jangankan bertelur, mau kawin aja dia susah," ceritanya.
Konservasi Terumbu Karang Tidung Kecil (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konservasi Terumbu Karang Tidung Kecil (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Sejak saat itu ia membudidayakan terumbu karang dan dipercayakan pemerintah mengelola terumbu karang di konservasi Tidung Kecil.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang ingin melihat terumbu karang, kawasan Tidung Kecil rasanya sayang untuk dilewatkan, karena pulau ini menjadi pulau kedua di Indonesia yang memiliki jenis terumbu karang terbanyak dan terindah setelah Papua.
"Karena Pulau Tidung letaknya dilewati garis khatulistiwa jadi terumbu karang di pulau ini mendapat sinar matahari yang cukup banyak. Tidung menjadi pulau kedua dengan terumbu karang terindah dan punya jenis terbanyak kedua setelah Papua di Indonesia," ujar Erik.
Pulau Tidung Kecil, pusat budidaya dan konservasi (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Tidung Kecil, pusat budidaya dan konservasi (Foto: Dok. Konservasi Terumbu Karang Tidung)
Konservasi ini buka setiap hari dan dapat dikunjungi selama jam kerja. Untuk berkunjung ke tempat ini kamu tak perlu mengeluarkan biaya. Cukup datang saja ke Pulau Tidung Kecil.
Meski konservasi dibuka setiap hari dan dapat dikunjungi siapa saja, kawasan kebun terumbu karang punya beberapa aturan terkait kawasan yang boleh dan tidak boleh diselami. Namun bagi mahasiswa atau divers yang ingin melakukan penelitian, kamu tetap dapat berkunjung atas alasan edukasi, asalkan sudah diberi ijin oleh pihak konservasi setempat.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa berikan ijin untuk hal terkait edukasi, nanti akan kita dampingi. Sebelum pendampingan itu, kita juga akan melihat dulu kemampuan penyelamnya, bouancy-nya, renangnya, kalau oke baru bisa diberi ijin," kata Erik.
Selain melihat terumbu karang, kamu juga bisa 'meninggalkan jejakmu' di konservasi ini lewat kegiatan menanam terumbu karang. Kamu bisa melakukannya secara pribadi, juga berkelompok, atau lewat kegiatan sosial yang diselenggarakan organisasi tertentu di konservasi ini.