Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bolehkah Menggunakan Smartphone dan WiFi di Dalam Pesawat?
15 November 2018 13:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi para traveler yang sering berpergian menggunakan pesawat terbang tentu tahu, jika pramugari selalu mengingatkan penumpang untuk mematikan ponselnya sesaat sebelum pesawat lepas landas dan baru boleh dinyalakan kembali saat pesawat sudah mendarat dan terpakir di bandara.
Terkait hal tersebut, Presdir Mahata Aeroteknologi, Muhamad Fitriansyah memberikan jawabannya.
"Ada beberapa point, kenapa airlines tidak membolehkan, salah satunya terkait safety. Karena nanti bisa menciptakan polusi suara dan lainnya. Penumpang juga menjadi enggak fokus untuk pasang sabuk pengaman dan lainnya," ujar Fitriansyah dalam acara konferensi pers peluncururan free WiFi di Aula Garuda, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Di dalam dunia penerbangan, momen-momen saat pesawat melakukan taxing, take off dan pendaratan adalah jadi momen paling krusial. Sehingga traveler tidak diperbolehkan menyalakan ponsel karena sinyalnya bisa dianggap mengganggu.
ADVERTISEMENT
Lalu kapankah waktu yang tepat untuk menggunakan ponsel dan menikmati layanan WiFi di pesawat?
"Saat pesawat berada di ketinggian 30.000 kaki dan pengumuman seatbelt off telah dinyalakan, barulah para penumpang dapat menikmati layanan WiFi tersebut. Meski layanan WiFi sudah ada sejak pesawat itu hidup," ujar Fitriansyah.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan akan memasang hardware di dalam pesawat seperti layaknya sebuah router untuk menghadirkan WiFi tersebut.
Oleh sebab itu, ia juga menggandeng pihak Inmarsat Aviation dan Lufthansa Technik untuk urusan satelit dan hardwarenya serta Lufthansa System untuk pemasangan softwarenya di dalam pesawat.
Nantinya dari dalam pesawat, sinyal akan dikirim ke satelit, dan dari satelit dikirim ke bawah atau di darat. Setelah itu sinyal akan ditembakan dari bawah dan kembali lagi ke atas. Sangat cepat dan juga aman.
"Nah pada saat nanti sudah ada connectivity tetap, sinyal tidak akan mengganggu navigasi karena kita akan memasang hardware tadi di dalam pesawat," ujar Fitriansyah.
ADVERTISEMENT
Karena pada saat hardware itu tidak ada di pesawat. Justru hal tersebut yang membuat sinyal akan mencari-cari. Sama seperti sinyal yang yang ada di darat.
"Pada saat mencari-cari inilah yang dalam tanda kutip bisa mengganggu. Tapi ketika kita sudah pasang hardware seperti dalam hal ini seperti di rumah yaitu kayak router, itu akan menuju langsung ke router tersebut dan itu yang membuat aman." tambahnya.
Fasilitas free WiFi tersebut rencananya dapat dinikmati para traveler di pesawat Airbus A320 rute domestik milik maskapai Citilink sejak 28 Desember 2018.
Sedangkan di pesawat maskapai Garuda Indonesia layanan tersebut akan dapat dinikmati sekitar 6 bulan ke depan.