Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Cegah Kejahatan, Staf Hotel di Amerika Kini Dilengkapi Tombol Darurat
13 September 2018 21:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Banyak kasus pelecehan dan tindak kejahatan yang dialami karyawan hotel, membuat pemilik hotel harus berputar otak demi melindungi karyawannya. Salah satunya, hotel-hotel yang tersebar di Amerika Serikat kini membekali para pekerjanya dengan panic button atau tombol darutat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, American Hotel and Lodging Association (AHLA) dan beberapa hotel terkemuka, seperti Hilton, Hyatt, Marriot dan sebagainya mengumumkan akan menyediakan perangkat keselamatan untuk karyawan yang langsung berinteraksi dengan tamu. Tentu, alat ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan hotel, khususnya bagi para pekerjanya.
Ya, alat bernama panic button itu bentuknya mirip kunci remot mobil. Dan apabila ditekan maka akan mengeluarkan suara.
Tak hanya suara, alat ini juga dapat melacak nama dan lokasi karyawan yang memencetnya. Panic button juga langsung terhubung ke supervisor, manajer, dan departemen SDM, sehingga mereka dapat menolongnya.
Selain itu, pihak hotel juga berencana untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar para pekerja hotel bisa mengidentifikasi dan melaporkan pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerjanya.
ADVERTISEMENT
"Melindungi karyawan kami, serta jutaan tamu yang menginap di kamar di hotel Amerika setiap hari sangat penting bagi industi (perhotelan)," ucap Katherine Lugar, presiden dan CEO AHLA.
Hal senada juga diungkapkan oleh Arne Sorenso, presiden dan CEO Marriot International. Ia mengatakan hingga 2020 mendatang akan terus meningkatkan keamanan hotel.
"Kami sedang bekerja menuju perangkat di hotel yang dikelola di Amerika Serikat dan Kanada hingga 2020 mendatang, dan terus mengekplorasi teknologi keamanan secara global. Kami percaya bahwa setiap orang merasa aman dan tentram saat memenuhi tanggung jawab pekerjaan mereka," pungkas Arne.