Chefchaouen, Kota Biru yang Harus Dikunjungi Saat ke Maroko

25 Juni 2018 11:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ada kota di Maroko yang rupanya seperti di dalam dongeng. Kota ini didominasi dengan warna biru pada tembok bangunan dan jalan setapaknya.
ADVERTISEMENT
Warna biru ini memberikan perasaan damai dan nyaman ketika seseorang berjalan di dalamnya. Menariknya, warna birunya pun beragam, mulai dari yang paling terang hingga paling gelap. Kote tersebut bernama Chefchaouen atau yang berarti 'permata biru'.
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Terletak di pegunungan Rif, sebelah utara negara Maroko, Chefchaouen pernah menjadi kota yang didominasi oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Hal tersebut menarik, mengingat Maroko termasuk ke dalam kelompok negara Arab. Namun, untuk bisa menjadi seperti sekarang, Chefchaouen harus melewati sejarah yang panjang.
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Chefchaouen didirikan pada tahun 1471 oleh Moulay Ali ibn Rashid al-Alami yang dipercaya sebagai salah satu keturunan nabi Muhammad. Awalnya tempat ini hanyalah sebuah benteng yang disebut dengan Kasbah, yang digunakan sebagai perlawanan terhadap invasi Portugis di Maroko bagian utara.
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Kota ini juga pernah menjadi bagian dari negara Spanyol mulai tahun 1920. Namun, Chefchaouen akhirnya dikembalikan ke Maroko pada tahun 1956 setelah kemerdekaan negara tersebut diakui.
ADVERTISEMENT
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Ada beberapa teori mengapa bangunan di Chefchaouen didominasi oleh warna biru. Yang pertama adalah pemilihan warna biru merupakan refleksi dari warna langit Maroko yang jarang memiliki awan.
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Langit juga sering dihubungkan dengan surga sehingga warna biru yang digunakan juga merupakan simbol dari kehidupan spiritual bangsa Maroko dan kekuatan Tuhan.
Teori lainnya mengatakan bahwa kaum Yahudi-lah yang memperkenalkan warna biru ke kota ini. Sementara menurut penduduk lokal, warna biru yang digunakan di kota mereka sangat ampuh untuk mengusir nyamuk.
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chefchaouen di Maroko. (Foto: Daniel Chrisendo/kumparan)
Sementara itu, kegiatan utama yang dilakukan oleh para turis di Chefchaouen adalah berbelanja, mencoba kuliner lokal, berfoto, atau hanya sakedar berjalan-jalan menikmati ketenangan kota biru ini. Tapi jangan terlena dengan ketenangan dan kedamaianya, Chefchaouen ternyata kota utama penghasil ganja di Maroko.
ADVERTISEMENT
-----
Laporan ini ditulis oleh reporter kumparan di Jerman Daniel Chrisendo.