Dipenuhi Sampah Para Pendaki, Pemerintah China Tutup Base Camp Everest

20 Februari 2019 16:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Everest Foto: AFP/Subel Bhandari
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest Foto: AFP/Subel Bhandari
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu gunung yang menjadi primadona para pendaki dunia, Gunung Everest selalu membuat siapa saja terpesona akan keindahannya. Rasanya seperti ada kebanggan tersendiri kalau kamu bisa mencapai puncaknya.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang membuat Gunung Everest seolah tak pernah sepi oleh para pendaki dari seluruh penjuru dunia yang ingin menggapai puncak Everest. Meski begitu, Gunung Everest dihadapkan pada masalah yaitu sampah-sampah pendaki yang menumpuk dipuncak gunung.
Dilansir Insider, setelah sebelumnya Pemerintah China membatasi jumlah pendaki Everest yang hanya berjumlah 300 orang saja pertahunnya. Kini Pemerintah China telah menutup salah satu base camp atau pangkalan pendakian Gunung Everest bagi pengunjung yang tidak memiliki izin pendakian.
Ilustrasi Base Camp Everest Foto: VANESSAL/Shutter Stock
Otoritas setempat mengambil langkah tersebut untuk menangani masalah limbah yang terus bertambah di lokasi tersebut. Larangan itu berarti membuat turis hanya bisa mendaki hingga sebuah biara yang berada di bawah ketinggian base camp tersebut di ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
ADVERTISEMENT
Ada beberapa jalur pendakian untuk mencapai puncak Everest, pendaki bisa memilih jalur dari sisi selatan di Nepal atau dari sisi sebelahnya di China.
Jalur pendakian yang ada di China jauh lebih mudah karena base camp tersebut dapat diakses dengan mobil. Sedangkan jalur pendakian dari sisi selatan di Nepal hanya dapat dicapai dengan mendaki selama hampir dua minggu.
Hal tersebutlah yang membuat base camp Everest yang ada di China terus mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Sayangnya, meningkatnya jumlah pendaki juga diiringi dengan banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan oleh para pendaki selama beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang Tibet mengatakan bahwa para pekerja mengumpulkan lebih dari 300 ton sampah dari gunung tersebut pada tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Chinese Mountaineering Association menyebutkan sekitar 40.000 orang telah mengunjungi base camp Everest pada 2015. Sementara, menurut Nepal's Ministry of Forests and Soil Conservation pengunjung tertinggi Everest terjadi pada periode tahun 2016-2017 yang mencatat sekitar 45.000 pengunjung yang mendaki melalui Nepal.
Dengan adanya penutupan base camp tersebut, pendaki yang tidak memiliki izin tidak diperbolehkan mencapai puncak Everest.
Para pengunjung pada umumnya hanya diperbolehkan mendaki hingga biara Rongbuk yang berada di atas ketinggian 5.000 mdpl. Sementara, para pendaki yang telah memiliki izin diperbolehkan untuk mendaki puncak Everest yang ada di ketinggian 8.848 mdpl.
Hal tersebut dilakukan, agar otoritas setempat dapat membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di Everest berserta mayat-mayat para pendaki yang belum semuanya dieveakuasi. Pengumuman resmi tentang penutupan base camp tersebut juga telah terpampang di situs otoritas Tibet pada bulan Desember lalu.
Ilustrasi Pendaki Gunung Everest Foto: Sanjau Austa/flickr
Menurut Ci Luo, Director of the Chinese Mountaineering Association, para pendaki diminta untuk membawa semua limbah saat mereka turun agar kebersihan Gunung Everest etap terjaga.
ADVERTISEMENT
"Para pendaki diminta untuk membawa semua limbah bersama mereka," ujar Ci Luo.
Operasi pembersihan besar-besaran juga telah dilakukan pada 2018 lalu di mana sekitar 30.000 porter telah dipekerjakan untuk membersihkan sampah dari Gunung Everest. Mereka telah mengumpulkan sekitar delapan ton limbah, termasuk kotoran manusia dan peralatan pendaki gunung yang ditinggalkan.
Bagaimana menurutmu?