Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belasan anak gimbal diarak ke panggung utama Dieng Culture Festival 2019 yang bertempat di pelataran kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Minggu (4/8) pagi. Anak gimbal itu akan menjalani prosesi pemotongan rambut di tengah hawa dinginnya Dieng yang mencapai 11 derajat.
ADVERTISEMENT
Tubuh mereka terbalut baju putih menyerupai kebaya, juga lengkap mengenakan kain batik alias jarik.
Di tengah puluhan ribu wisatawan yang penasaran dengan ritual bumi khas negeri atas awan itu, 11 anak ini tampak tak grogi. Mereka sesekali malah melambaikan tangannya saat diarak.
Rambut-rambut anak gimbal itu dibungkus kain berwarna putih. Bagian tersebutlah yang bakal dipotong oleh para sesepuh atau pemangku adat. Pemangku adat adalah warga setempat, yakni Mbah Sumarsono dan Mbah Sumanto, yang sudah berdiri di muka panggung.
Ritual potong rambut anak gimbal merupakan rangkaian Dieng Culture Festival 2019 yang telah memasuki hari ketiga.
Prosesi pemotongan rambut anak gimbal merupakan ritual yang rutin. Masyarakat wajib menyelenggarakan upacara dengan rangkaian adat.
ADVERTISEMENT
Para anak gimbal ini konon dipercaya sebagai titisan Kyai Kolo Dete, leluhur Dieng yang hidup sejak abad ke-14. Rambut mereka akan berubah gimbal kalau mereka dianggap 'terpilih'.
Rambut gimbal mereka tumbuh semerta-merta, dan tidak sejak lahir. Juga bukan karena garis keturunan.
Dengan syarat yang khusus, rambut gimbal bisa dipotong jika anak gimbal telah memintanya. Selain ritual, keinginan para anak gimbal yang akan dipotong harus terwujud.