Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kabar baik bagi kalian yang berencana liburan ke Pulau Komodo tahun 2020 mendatang. Sebab, Cagar Biosfer dan World Nature Heritage tersebut batal ditutup.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa Pulau Komodo tidak akan ditutup, melainkan dilakukan penataan bersama. Penataan tersebut antara lain diberlakukannya pembatasan jumlah wisatawan di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Jadi Pulau Komodo ini tidak ditutup, kita lakukan penataan bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak terkait. Dibuat aturan adanya pembatasan jumlah wisatawan ke Pulau Komodo dengan diadakannya tiket kapasitas kunjungan wisatawan,” ujar Luhut, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (1/10).
Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan pada rapat koordinasi Pengelolaan Taman Nasional Komodo, bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata, serta Pemerintah Provinsi NTT.
Pengaturan tiket yang dimaksud adalah nantinya akan ada sistem kartu membership tahunan yang bersifat premium. Bagi traveler yang memiliki membership premium ini, maka mereka boleh mengunjungi Pulau Komodo secara langsung dan menyaksikan komodo-komodo besar yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
Sedangkan bagi traveler yang tidak memiliki kartu premium, maka mereka akan diarahkan ke lokasi lain yang tetap terdapat hewan komodo.
“Nanti mereka (non-premium) akan diarahkan ke komodo yang kecil, seperti di Pulau Rinca. Jadi mereka hanya bisa di sana, tidak bisa ke mana-mana lagi,” ujar Luhut.
Untuk pengelolaan Pulau Komodo, nantinya juga akan dibangun Pusat Riset Komodo, bahkan akan ada penataan kapal cruise ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan, semua sarana dan prasarana di Pulau Komodo juga akan dibangun berstandar internasional.
“Kita juga harus membangun sarana dan prasarana wisata alam berstandar internasional dan membangun sarana prasarana pendukung yang memadai di luar kawasan Pulau Komodo ini,” tutur Ridwan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, rencana penutupan Pulau Komodo sempat dilontarkan oleh pemerintah provinsi setempat, sebagai upaya untuk menyelamatkan habitat komodo. Namun sayangnya, keputusan tersebut membuat kecewa beberapa pihak, termasuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo .