Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sebagai negara kepulauan, tak heran jika Indonesia punya ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dengan total 17 ribu pulau, membuat Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang tak ternilai harganya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kekayaan flora dan fauna tersebut dijadikan sebuah kawasan pelestarian alam, karena memiliki ekosistem asli yang bertujuan sebagai penelitian hingga wisata. Kawasan yang dikenal juga sebagai taman nasional itu tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk itu, bagi kamu yang tertarik mengenal lebih dekat flora dan fauna khas Indonesia, tak ada salahnya untuk berkunjung ke lima taman nasional berikut:
1. Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur
Taman nasional pertama yang bisa kamu kunjungi adalah Way Kambas , yang berada di Lampung. Di sini kamu bisa bertemu dengan salah satu mamalia terbesar di dunia, yaitu gajah di habitat aslinya.
Way Kambas dihuni sekitar 300 gajah yang sangat menggemaskan. Selain itu, Taman Nasional Way Kambas juga menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia yang berdiri sejak 1985.
ADVERTISEMENT
Jenis gajah yang bisa kamu temui di taman nasional ini adalah gajah Sumatera dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatranus. Namun sayang, Lembaga Konservasi Dunia (International Union for Conservation of Nature / IUCN) memasukan Elephas maximus sumatranus ke dalam daftar merah hewan yang terancam punah.
Tak cuma gajah, nyatanya Taman Nasional Way Kambas turut dihuni ikan air tawar yang terdiri dari 48 jenis, 77 jenis kupu-kupu, 17 jenis amphibi, 13 jenis reptil, 34 jenis mamalia, dan burung yang terdiri dari 300 jenis. Bahkan sejak tahun 1970-an, Taman Nasional Way Kambas banyak dikunjungi ahli burung dari berbagai penjuru dunia.
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah jungle tracking atau safari night, yaitu menyusuri taman nasional dengan gajah, melihat atraksi gajah seperti parade, menendang bola, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan tingkah laku gajah-gajah ini? Langsung saja datang ke Balai Taman Nasional Way Kambas yang berada di Jalan Raya Pelabuhan Ratu, Kecamatan Labuan Ratu, Lampung Timur.
2. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
Selain gajah, kamu juga bisa melihat satwa khas Indonesia lainnya, Badak Bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon. Taman nasional seluas 122.956 hektare itu berada di Kabupaten Pandeglang, Banteng, Jawa Barat.
Taman Nasional Ujung Kulon pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Botani asal Jerman bernama, F. Junghun, pada tahun 1846. Saat itu, ia sedang mengumpulkan tumbuhan tropis untuk dijadikan bahan penelitian.
Pada awalnya Ujung Kulon merupakan daerah pertanian. Namun, akhirnya hancur lebur dan seluruh penduduknya habis ketika Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 silam, mengubah kawasan ini kembali menjadi hutan.
Berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 284/Kptts-II/1992, Ujung Kulon ditetapkan sebagai kawasan taman nasional yang melindungi hewan dan tumbuhan langka sejak 26 Februari 1992.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ujung Kulon juga menjadi taman nasional pertama yang diresmikan di Indonesia dan merupakan salah satu warisan dunia yang diresmikan UNESCO. Meski, badak bercula satu menjadi satwa andalan di tempat ini, tetapi hanya pengunjung yang 'beruntung' saja yang bisa bertemu dengannya.
3. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
Ingin merasakan sensasi bersafari layaknya di Afrika ? Taman Nasional Baluran adalah jawabannya. Di taman nasional yang terletak di Situbondo, Jawa Timur, itu pengunjung dapat melihat beragam satwa, seperti banteng, kerbau air, monyet, hingga burung merak.
Hal itulah yang membuat Taman nasional seluas 25 ribu hektare ini dijuluki sebagai "Little Africa van Java", lantaran alamnya yang unik. Taman Nasional Baluran merupakan salah satu taman nasional tertua yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari 25 ribu hektare tersebut, Taman Nasional Baluran terbagi menjadi beberapa zona, di antaranya Zona Inti, Zona Rimba, Zona Perlindungan Bahari, Zona Pemanfaatan, Zona Tradisional, Zona Rehabilitasi, dan Zona Khusus. Bahkan, menurut peraturan terbaru menyebutkan luas total Taman Nasional Baluran menjadi 29.041,68 hektare, dengan 26.990 hektare daratan dan 2.051,98 hektare perairan laut.
Sesuai fungsinya, Zona Inti diperuntukkan sebagai tempat perlindungan habitat satwa ikon Taman Nasional Baluran, yaitu Banteng dan hewan lainnya, seperti Rusa Timor, Kijang, Macan Tutul, Anjing Hutan, Trenggiling, Merak Hijau, hingga Ayam Hutan-hijau.
Zona Inti juga berfungsi untuk perlindungan flora langka, seperti Trenggulun, Marelang, Bayur, dan sebagainya. Untuk melihat semua spesies hewan dan tumbuhan di Taman Nasional Baluran, kamu dapat menikmatinya pada Zona Rimba dalam bentuk kegiatan penelitian dan konservasi. Sedangkan untuk kegiatan wisata alam, wisata bahari, serta wisata budaya bisa dilakukan di Zona Perlindungan Bahari dan Zona Pemanfaatan.
ADVERTISEMENT
Perburuan foto satwa dan keanekaragaman hayati di Taman Nasional Baluran, menjadi kegiatan favorit wisatawan, sekaligus memberi tantangan, karena kamu bisa memotret satwa-satwa tersebut langsung di alam liar. Selain itu, saat melewati zona-zona di dalam Taman Nasional Baluran, kamu akan menemukan sejumlah spesies tumbuhan dan satwa eksotis endemik Pulau Jawa lainnya.
4. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
Taman nasional satu ini tentu sudah tak asing lagi di telinga kita. Bahkan, Taman Nasional Komodo tak hanya terkenal di dalam negeri saja, tapi juga bagi wisatawan mancanegara.
Taman Nasional yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terdiri dari tiga pulau besar, yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar, serta beberapa pulau kecil lainnya.
Didirikan pada 1980 silam, mulanya Taman Nasional Komodo berfungsi hanya untuk pelestarian komodo dan habitatnya. Namun, lambat laun taman nasional tersebut diperluas guna melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik yang di darat maupun di laut.
ADVERTISEMENT
Kekayaan laut yang ada di Taman Nasional Komodo meliputi lebih dari 1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang, dan 70 spesies spons. Taman Nasional Komodo juga dinyatakan sebagai situs warisan dunia UNESCO.
5. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
Terakhir, ada Taman Nasional Tanjung Puting yang dikenal sebagai salah satu tempat pelestarian satwa langka Indonesia, yaitu orangutan. Taman nasional seluas 400 ribu hektare itu berfungsi sebagai cagar alam dan suaka margasatwa yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1937 silam.
Berada di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Tanjung Puting menjadi rumah bagi 40 ribu ekor orangutan yang menggemaskan. Selain orangutan, Taman Nasional Tanjung Puting turut dihuni sekitar 38 jenis mamalia yang beberapa di antaranya dilindungi. Ada pula 230 spesies burung, 2 spesies buaya, serta puluhan spesies ular dan katak.
Taman Nasional Tanjung Puting juga memiliki pusat rehabilitasi orangutan pertama di Indonesia, yaitu Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey. Keunikan dan kekayaan Taman Nasional Tanjung Puting membuat banyak wisatawan datang dan didominasi oleh turis asing. Mereka rela terbang jauh ke Indonesia, karena penasaran dengan kehidupan orangutan di habitat aslinya.
ADVERTISEMENT
Gimana, tertarik untuk berkunjung ke lima taman nasional di atas?