Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum kamu mengenal larangan merokok dalam pesawat , tahukah bahwa aktivitas merokok bukanlah hal yang dilarang oleh maskapai penerbangan?
ADVERTISEMENT
Ya, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai sebuah ketentuan, merokok dalam pesawat adalah tindakan yang legal. Bahkan kabarnya, di beberapa maskapai penerbangan Amerika, rokok juga diperjualbelikan di dalam pesawat pada masa itu. Hingga akhirnya pada tanggal 23 April 1988, Federal Aviation Administration (FAA) meresmikan larangan merokok di dalam kabin pesawat.
Dilansir dari berbagai sumber, aturan melarang aktivitas merokok di dalam pesawat dipelopori oleh Amerika Serikat. Advokat Ralph Nader adalah orang pertama yang menyerukan larangan merokok pada maskapai dan United Airlines menjadi maskapai pertama yang menyiapkan bagian khusus dalam kabin bagi penumpang perokok pada 1971.
Sementara itu, Aurigny Air Services menjadi maskapai pertama yang melarang merokok sepenuhnya pada seluruh penerbangan mereka pada Juli 1977 silam. Lantas, apa alasannya merokok dilarang dalam pesawat, padahal aktivitas ini bisa jadi salah satu sumber pendapatan maskapai penerbangan di masa itu?
Rupanya alasan dibuatnya aturan untuk tidak boleh merokok dalam pesawat bukan hanya demi kepentingan perokok non pasif saja. Tetapi juga demi keselamatan dan kenyamanan para penumpang pesawat, serta untuk mengirit biaya perawatan pesawat.
ADVERTISEMENT
Menurut peraturan FAA, menyalakan rokok atau apa pun yang dapat menghasilkan asap maupun api dilarang dalam pesawat komersial. Salah satu alasannya karena rokok bisa memicu kebakaran pesawat.
Salah satu contoh kasus adalah ketika Pesawat Boeing 707 dengan nomor penerbangan 820 yang dijadwalkan terbang dari Brasil menuju Paris harus mendarat darurat. Insiden ini merupakan buntut dari puntung rokok yang belum mati sempurna dan ditinggalkan di tong sampah toilet.
Alhasil, ada lebih dari 100 penumpang yang tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada 11 Juli 1973 ini. Puntung rokok yang belum mati seutuhnya itu membakar pesawat dari toilet dan menyebar hingga ke bagian depan.
Alasan lainnya adalah ketika kamu merokok di dalam kabin, asap rokokmu akan terperangkap dan memenuhi kabin dengan bau yang tidak sedap. Asap juga dapat memenuhi ruang kabin dan memberi dampak kesehatan bagi penghirupnya.
Dari segi pemeliharaan pesawat, aktivitas merokok akan membuat biaya perawatan burung besi ini jadi lebih besar. Sebab, biasanya perokok tidak sengaja menjatuhkan bara api maupun abu di atas karpet maupun bangku yang berpotensi untuk merusak bangku dan karpet pesawat.
ADVERTISEMENT
Tar hasil pembakaran tembakau juga nantinya dapat menutupi saluran udara kabin. Tar lengket yang menebal dan mengendap di saluran katup keluar kabin utama pesawat ketika proses sirkulasi berlangsung akan membuat katup ini sulit untuk dibuka karena lengket.
Adanya aktivitas merokok dalam pesawat juga akan membuat proses pembersihan pesawat menjadi lebih lama. Terlebih apabila pesawat tersebut akan digunakan kembali dalam waktu dekat.
Untuk mengantisipasi tingkah yang tidak diinginkan dari penumpang nakal yang sulit diberitahu, FAA mewajibkan maskapai penerbangan juga tetap memiliki asbak untuk rokok, walaupun tindakan ini dianggap ilegal.
Gimana, sudah paham, kan, mengapa merokok dilarang di pesawat ?