Intip Pulau Paling Angker di Jepang yang Ditinggalkan Selama 40 Tahun

24 Juli 2019 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau angker di Jepang Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pulau angker di Jepang Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jauh di bagian barat daya Kota Nagasaki, terdapat sebuah pulau tak berpenghuni yang kini menjadi sebuah destinasi bagi para turis pecinta adrenalin. Sebab, Jepang juga punya satu pulau yang terkenal angker karena sudah ditinggalkan hampir selama 40 tahun oleh para penghuninya.
ADVERTISEMENT
Adalah Pulau Hashima atau masyarakat sekitar juga menyebutnya dengan Gunkajima. Sesuai dengan namanya, pulau ini juga dikenal sebagai "Battleship Island" karena bentuknya yang menyerupai seperti sebuah kapal perang jika dilihat dari atas ketinggian.
Dilansir berbagai sumber, pulau kecil berukuran 480 meter dengan lebar 160 meter sudah ditinggalkan penghuninya selama beberapa dekade yang lalu. Kini, pulau yang hanya dihuni oleh hewan-hewan liar ini diyakini menjadi salah satu pulau paling berhantu di Jepang.
Pulau Hashima di Jepang Foto: Shutter Stock
Awalnya, pada tahun 1959 pulau ini dihuni sekitar 5.000 orang yang bekerja sebagai penambang batu bara. Pulau Hashima hanya dihuni selama 87 tahun, terhitung sejak tahun 1887 hingga 1974 sebagai lahan pertambangan batubara yang dikelola oleh Mitsubishi Corporation.
Walau ukurannya terbilang kecil, pulau ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kehidupan para pekerja tambang beserta keluarganya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dan lain sebagainya ada di pulau itu. Bahkan karena aktivitas penambangan tersebut, Hashima menjadi salah satu pulau kaya yang juga dipadati penduduk.
Pulau Hashima di Jepang Foto: Pixabay
Pasalnya, terdapat 10 kompleks perumahan di pulau tersebut lengkap dengan halaman dan juga koridornya serta tangga.
Hashima pun tercatat pernah memiliki jumlah penduduk sekitar 10 kali lipat lebih besar dari penduduk Tokyo. Menurut data kependudukan tahun 1959, kepadatan penduduk Hashima mencapai 835 orang per hektare, atau setara dengan 216 ribu orang per mil persegi.
Sejak tahun 1960, Jepang yang mulai beralih dari sebelumnya menggunakan batu bara ke minyak. Membuat aktivitas pertambangan di Hashima mengalami penurunan. Mitsubishi pun terpaksa menutup kegiatan eksplorasi di pulau itu pada 1974.
ADVERTISEMENT
Para penghuni pulau terpaksa kembali ke kampung halamannya masing-masing dan Pulau Hashima dibiarkan kosong tak berpenghuni, dengan berbagai fasilitas yang juga ditinggalkan begitu saja.
Berbagai fasilitas di pulau ini pun mulai rusak, bahkan banyak yang telah runtuh. Antara tahun 1974-2009, Hashima dinyatakan ditutup bagi umum oleh Pemerintah Jepang. Namun, pada tahun 2009, pulau ini dibuka kembali bagi wisatawan yang ingin melihat pulau tambang yang pernah berjaya pada masanya tersebut.
Kabarnya, setelah ditinggalkan banyak beredar kisah-kisah mistis di Pulau Hashima. Salah satunya yang populer adalah mengenai seorang nelayan yang mendekati pulau itu dan melihat banyaknya orang yang beraktivitas di sana. Namun, ketika ia datang kembali bersama penjaga pantai, mereka tidak mendapati aktivitas apapun di sana.
ADVERTISEMENT
Walaupun, banyak kisah-kisah mistis di Hashima, pulau ini tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan, kepopuleran pulau ini kian bertambah setelah pernah lokasi syuting beberapa film terkenal seperti film Skyfall dari seri James Bond hingga film anime live action Attack on Titan.
Pulau ini juga pernah menjadi tempat pengambilan gambar film Korea The Battleship Island yang dibintangi oleh Song Joong Ki.
Pada tahun 2015 lalu pulau ini juga ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO karena reruntuhan bersejarahnya, dan Hasima juga menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jepang.
Buat kamu yang ingin berkunjung ke pulau ini, beberapa operator tur wisata di Jepang menawarkan paket tur menjelajah pulau dengan biaya mulai dari 3.900 Yen atau sekitar Rp 500 ribu.
ADVERTISEMENT
Tertarik untuk berkunjung ke Pulau Hashima?