Jepang Punya Bandara Kansai yang Mengapung di Tengah Laut

1 Agustus 2018 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang paling getol melakukan reklamasi. Salah satu pulau reklamasinya yang paling sering dikunjungi traveler berada di tengah Teluk Osaka. Sebab, pulau itu difungsikan sebagai Bandara Internasional Kansai.
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
Ya, jika dilihat dari foto satelit, tampak bandara berkode KIX itu mengapung di tengah laut. Kansai merupakan bandara pertama di dunia yang dibangun di atas pulau reklamasi.
Bandara Kansai pertama kali beroperasi pada 4 September 1994. Awalnya ia dibuka untuk mengurangi kepadatan Bandara Osaka. Jika kamu mendarat di sana, barangkali kamu tidak akan sadar bahwa bandara itu terhampar di atas pulau buatan manusia.
Pulau tersebut memiliki panjang 4 km dan lebar sekitar 2,4 km. Jaraknya dari garis pantai Pulau Honshu sejauh 38 km dan 40 km dari pusat kota Osaka. Terdapat jembatan double-deck bernama Sky Gate Bridge R yang menghubungkan Kansai dengan Honshu.
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Kansai, Jepang (Foto: Wikimedia Commons)
Reklamasi pulau itu melibatkan 10 ribu orang pekerja yang diakomodasi 80 kapal. Mulai dibangun pada 1987, banyak yang meragukan keberhasilan pembangunan pulau ini.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Jepang rawan terkena gempa dan tsunami. Belum lagi efek pemanasan global yang turut meningkatkan permukaan laut dari tahun ke tahun. Pondasi pulau yang dibangun di atas lantai laut juga sempat bermasalah.
Meski begitu, bandara yang memiliki dua terminal ini punya traffic cukup tinggi. Merupakan bandara tersibuk ketiga di Jepang dan ke-30 di Asia. Pada 2016, tercatat Bandara Kansai melayani 25,2 juta penumpang.
Para ahli tak menyangkal kecanggihan teknik konstruksi Bandara Kansai. Namun, tetap tak melupakan kemungkinan Kansai akan tenggelam dalam waktu yang tak lama lagi.
Bahkan pada pertengahan 2000, terminal 1 sudah pernah dibanjiri air laut setinggi 12 meter, pertama kali sejak dibuka pada 1994.
“Ketika dibangun, para insinyurnya mungkin tidak memperhitungkan pemanasan global. Dalam 50 tahun atau lebih, Kansai barangkali akan menjadi bandara bawah laut,” ujar Stewart Schreckengast, profesor teknologi penerbangan dari Purdue University, Indiana, dilansir Popular Mechanics.
ADVERTISEMENT
Pernah mendarat di Bandara Kansai?